Sabtu, 28 Februari 2015

Apa sih karya ilmiah itu? ( Created by : Lily Hayati )



BAB 1
PENDAHULUAN




A. Latar Belakang Masalah

          Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang terbentang di sekitarnya. Ini menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat dan kebudayaan dari setiap suku di setiap wilayahnya. Hal ini sungguh sangat menakjubakan karena biarpun Indonesia memiliki banyak wilayah, yang berbeda suku bangsanya, tetapi kita semua dapat hidup rukun satu sama lainnya.

Namun, sungguh sangat disayangkan apabila para generasi penerus bangsa tidak mengtehaui tentang kebudayaan dari setiap suku yang ada. Kebanyakan dari mereka hanya mengetahui dan cukup mengerti tentang kebudayaan dari salah satu suku yang ada di Indonesia, itu juga karena pembahasan yang sering dibahas selalu mengambil contoh dari suku yang itu-itu saja.

Jambi adalah salah satu suku di Indonesia yang terletak di kepulauan Sumatra. Banyak yang tidak mengetahui bahwa Jambi juga mempunyai banyak hal-hal menarik yang dapat dijadikan ”berita utama”, tetapi amat disayangkan bahwa yang sering sekali di ekplorasi adalah wilayah-wilayah tetangganya; seperti Sumatra Barat (Padang) dan Sumatra Utara (Batak). Untuk itu, kami disini ingin menyajikan liputan yang tidak kalah menarik, yang berasal dari suku Jambi.


1.Tujuan karya ilmiah

 Tujuan karya ilmiah

Penelitian ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi para remaja dalam pemahaman tentang Etos, Fokus dan Unsur Kebudayaan Suku Jambi di Indonesia. Secara terperinci tujuan dari penelitian ini adalah:
  1. Mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang kebudayaan Jambi
  2. Mengetahui sampai sejauh mana perkembangan kebudayaan Jambi.

2.Manfaat karya ilmiah

manfaat karya ilmiah
Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka kami dapat mengambil manfaat karya ilmiah sebagai berikut:
”Bagaimana Etos dan Unsur Kebudayaan Jambi serta Perkembangannya sekarang ini?”
Banyak yang berkembang pada budaya yang di lakukannya , maka masyarakat Indonesia  harus mencintai budaya-budaya yang ada di Indonesia , melestarikan & mengembangkannya

3.Sistematika penulisan karya ilmiah

BAGIAN PEMBUKA
            Segala Puji tetap kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar MUHAMMAD.SAW.
Pertama-tama mari kita panjatkan fuja-fuji syukur kehaadirat tuhan yang maha esa , berkat rahmatnya kita bias diberi kesehatan,keselamatan,serta masih di beri umur  kehidupan sehingga kita bias bersyukur dengan apa yang di berikan oleh alloh SWT.
Saya disini akan menyampaikan hasil tentang karya tulis yang saya kerjakan , tentang MASUKNYA BUDAYA ASING DI INDONESIA maka dengan ini saya akan menjelaskan bagaimana story (cerita) yang ada dan fakta-fakta , dampak positif & negative serta pengaruhya di Negara kita tercinta ini…….
            Ke-dua kalinya solawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita
Nabi besar MUHAMMAD SAW. Yang telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju zaman islamiah yakni agama islam.
            ke-tiga kalinya saya bersyukur telah diberi rahmat yakni ksehetan yang menyelimuti kita pada saat ini…..
           

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Masuknya Budaya Asing di Indonesia
 Indonesia memiliki letak yang sangat strategis dan tanah yang subur dengan kekayaan alam yang melimpah ruah. Pengalaman masa lampau menempatkan Indonesia sebagai wilayah yang sibuk dan menjadikannya salah satu urat nadi perekonomian yang ada di Asia Tenggara dan dunia. Hal ini menyebabkan banyak penduduk dari negara lain datang ke Indonesia. Menurut Anthony Reid, Negara Indonesia merupakan negara di bawah angin, karena pentingnya posisi Indonesia di mata dunia. Keadaan geografis yang strategis inilah yang menyebabkan arus budaya asing bebas masuk ke Indonesia. Hampir semua budaya dan etnis mulai dari Asia sampai Eropa ada di Indonesia. Budaya yang masuk itu memperkaya sekaligus mempengaruhi perkembangan budaya lokal yang sudah ada secara turun-temurun.
2.1 Pengaruh Budaya Asing di Indonesia
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh dan bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Indonesia merupakan negara di bagian timur yang menganut kebudayaan timur yang  pada intinya banyak bersumber dari agama. Artinya kepribadian orang timur terletak pada hatinya. Dengan hatinya mereka menyatukan akal budi, intuisi, intelegansi dan perasaan. Pemikiran timur lebih menekankan unsur terdalam dalam jiwa. Macam-macam kebudayaan yang memiliki nilai timur lebih menekankan disiplin mengendalikan diri, sederhana, tidak mementingkan dunia. Indonesia sebagai bagian dari wilayah timur yang menganut kebudayaan timur, harus mementingkan kerohanian, perasaan, gotong-royong dan menjaga keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Itulah sebabnya macam-macam kebudayaan yang dimiliki indonesi memiliki kriteria yang sama dengan nilai-nilai budaya timur.

Permasalahannya yang kemudian muncul adalah pengaruh budaya barat yang mulai mengena. Perkembangan pesat era globalisasi saat ini, semakin menekan proses akulturasi budaya, terutama pengaruh budaya barat. Berbagai informasi melalui media cetak dan elektronik dengan sentuhan kemajuan teknologi modern mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain. Namun, perkembangan yang dihadirkan bersamaan dengan pengaruh budaya barat menyebabkan efek, baik positif maupun negatif. Tetapi semua itu tergantung dari cara berfikir individu menyikapi masuknya budaya barat ke negeri ini. Unsur budaya barat hendaknya diserap secara selektif dan hati-hati. Kemajuan orang barat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi patut kita tiru.Karena negara-negara barat mayoritas memiliki IPTEK yang lebih maju jika dibandingkan dengan Indonesia. Seperti halnya dibidang pendidikan, ekonomi dan industri. Begitu pula dengan budaya semangat kerjanya dan berprestasinya yang perlu ditiru. Tetapi tidak semua budaya barat pantas dan layak diterapkan di Indonesia. Seperti contohnya gaya hidup mewah dan cara berpakaian. Jika budaya yang melanggar norma di negeri ini diimitasi tentu saja sangat tidak cocok dan bahkan wajib untuk ditolak. Orang-orang di negara barat telah terbiasa dengan gaya hidup mewah. Mereka sering menghabiskan uang bahkan untuk hal yang tidak penting sekaligus jika dilihat dari kacamata orang timur. Misalnya mengoleksi barang-barang mewah seperti contohnya yang dilakukan oleh para artis hollywood, traveling dan membeli barang-barang bermerek. Dampak yang lebih memprihatinkan lagi adalah  cara berpakaian. Cara berpakaian orang barat jika dibandingkan dengan orang timur sangat berbeda. Orang barat cenderung berpakaian lebih minim dan kurang sopan jika dibandingkan dengan orang timur. Kini dampaknya  banyak remaja sekarang yang bergaya dan berpakaian seperti orang barat.
Selain budaya barat, kini yang sedang hangat-hangatnya dan populer dikalangan masyarakat adalah budaya yang berasal dari  Korea yang disebut dengan budaya korean Pop atau yang biasa disebut dengan budaya K-POP. K-POP seolah-olah telah menghipnotis remaja dunia bahkan di Indonesia. Banyak remaja di Indonesia yang begitu gandrung dengan budaya ini. Cara berpakaian, style, gaya rambut, musik bahkan Industri musik di Indonesiapun juga ikut terpengaruhi dengan adanya boyband yang mendadak muncul. Para remaja mulai meniru gaya ala idola mereka, bahkan tidak sedikit dari mereka yang justru tertarik dengan budaya yang berasal dari Korea ini. Inilah yang menimbulkan kekhawatiran, begitu mudahnya masyarakat Indonesia menerima budaya Asing yang justru bisa menggeser kebudayaan asli Indonesia.

 
2.2           Dampak Masuknya Budaya Asing terhadap ketahanan Nasional di Indonesia

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi (pendidikan kewarganegaraan, 2007:106) . Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa ketahanan nasional mencakup  semua aspek dalam kehidupan bernegara. Tugas untuk mewujudkan kondisi yang dinamis  adalah kewajiban dari semua lapisan masyarakat.  Masyarakat harus dapat memfilter setiap budaya yang masuk ke Indonesia
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu mengacu kepada   budaya Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Budaya Timur sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat.
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasan atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.

 
Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.
Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.
Budaya asing yang masuk ke indonesia menyebabkan multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. Akibatnya terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka berprilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang dari sudut keislaman. Artinya dizaman “Edan” sekarang ini manusia hidup dalam tingkat hedonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek hanya mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang menyesatkan umat islam untuk berprilaku. Salah satu contoh Serdehana sesuai dengan kenyataan, Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Padahal cara berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita yaitu budaya Timur. Tidak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya Moral generasi bangsa kita, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. dengan adanya budaya barat atau budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia.
Masuknya  budaya asing di Indonesia memiliki dampak positif dan negative yaitu:


Dampak Positif
Ø  Pola pikir dan sikap masyarakat yang berubah seiringnya dengan globalisasi dan modernisasi yang berkembang di Barat. Mengubah masyarakat menjadi berpikir rasional yang sebelumnya berpikir irasional
Ø  Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari barat yang memberikan kemudahan bagi masyarakat sekaligus memotivasi masyarakat untuk maju dalam segala hal di kehidupan bermasyarakat.
Ø  Perkembangan industri barat dalam memproduksi berbagai alat transportasi dan komunikasi yang canggih yang meningkatkan taraf hifup masyarakat dan mengurangi pengangguran.

Dampak Negatif
Selain dampak positif,budaya barat juga berdampak negatif bagi kebudayaan Indonesia
Ø  Banyaknya produk impor yang menjadikan produk dalam negeri terpinggirkan.
Ø  Adanya kesenjangan sosial di masyarakat. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat masyarakat menjadi individual atau sudah tidak lagi butuh pertolongan antar masyarakat. Hal ini memacu adanya individualisme.
Ø  Berkembangnya gaya hidup ke barat-baratan, menjadikan hidup bebas. Hal ini yang menyebabkan sudah hilangnya moral atau perilaku yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, dan malah menjadikan masyarakat menganut gaya hidup hedonis.

            Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Mengatasi dampak pengaruh kebudayan asing dibutuhkan dukungan pemerintah dan tokoh masyarakat serta masyarakat itu sendiri untuk mengendalikan kondisi moral agar tetap berada pada nilai luhur bangsa Indonesia. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya asing yang masuk.
Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa, namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur. Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri, Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.
                     Mengingat bangsa Indonesia  dibentuk dari persatuan suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara,  dapat disimpulkan bahwa kebudayaan bangsa Indonesia (kebudayaan nasional) merupakan hasil dari interaksi budaya-budaya suku bangsa (budaya daerah) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Kebudayaan nasional juga merupakan hasil interaksi dari nilai-nilai budaya yang telah ada dengan budaya luar (asing) , yang kemudian juga diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Hal yang penting adalah bahwa interaksi budaya tersebut harus berjalan secara wajar dan alamiah, tanpa ada unsur pemaksaan dan dominasi budaya daerah lainya. Dengan demikian kebudayaan nasional tumbuh dan berkembang sejalan dengan berkembangnya budaya daerah.
                     Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. bangsa Indonesia telah sepakat menggunakan Pancasila sebagai falsafah hidupnya, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan menjadi tuntunan dasar dari segenap sikap, perilaku dan gaya hidup bangsa Indonesia.
 
B.PENGERTIAN MASUKNYA BUDAYA ASING KE INDONESIA

MASUKNYA BUDAYA ASING DI INDONESIA

Budaya Indonesia adalah, seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka tahun 1945.
Kebudayaan didalam suatu Negara merupakan sebuah aset yang berharga dan dapat mencerminkan jati diri dari Negara tersebut. Oleh karena itu, sudah semestinya kita sebagai warga Negara Indonesia yang mencintai Tanah Air Indonesia bangga, dan menjaga serta melestarikan budaya yang kita miliki ini.
Seiiring berjalannya waktu, budaya Indonesia telah tercemar oleh budaya dari Negara lain. Masuknya budaya asing ke Indonesia dapat dilihat dari hal kecil seperti, cara berpakaian, yang dulunya masyarkat indonesia memakai pakaian tradisional, yang kalau dalam tradisi Jawa, wanita memakai kebaya dengan sanggul dirambutnya. Sedangkan pria, memakai beskep, dengan bawahan kain batik, serta blangkon di kepalanya. Begitu juga di daerah lain, beragam pakaian tradisional yang seharusnya kita lestarikan malah kita abaikan. Saat ini pakaian yang kita kenakan sudah tercampur dengan budaya luar.
Kebanggaan untuk mengenakan pakaian atau melakukan kebiasaan dalam budaya kita sepertinya sudah luntur di dalam benak kita masing-masing. Bahkan kita justru malah bangga dengan mengenakan pakaian Negara asing, melakukan kebiasaan yang dilakukan oleh Negara lain agar dianggap lebih modern, atau agar lebih terlihat modis dan gaul. Apakah untuk terlihat modis harus mengikuti budaya asing ? Apa kita lebih bangga saat kita memakan keju daripada singkong ?
Kebanyakan dari kita menganggap apabila kita memakai kebaya atau baju tradisional lain, membuat kita terlihat jadul atau kuno. Begitu juga dalam masalah singkong dan keju. Keju lebih dianggap mewah dimata orang banyak. Di zaman globalisasi ini, dimana tekhnologi semakin maju dan berkembang, berbagai macam cara dapat dilakukan agar kita lebih percaya diri dengan bergaya tradisional tetapi diberi aksen agar dapat lebih terlihat modern. Seperti yang sudah dilakukan oleh banyak orang yaitu membuat pakaian modern dengan motif dan bahan batik, membuat makanan seperti steak, ham burger, dengan mengganti daging menjadi tempe. Upaya tersebut tidaklah salah, malah justru dapat memberikan rasa percaya diri bagi mereka untuk
menggunakan atau memakan - makanan yang asli berasal dari Negara kita sendiri. Disamping itu upaya tersebut dikarenakan seiring kemajuan zaman, karena tidak haruslah juga kalau kita benar – benar mengikuti secara murni yang kita kenakan dulu. Yang lebih penting adalah unsur kebudayaan dari Negara kita ini masih terlihat dan masih sangat kental.
Kurangnya kesadaran masyarakat, minimnya komunikasi budaya, dan kurangnya pembelajaran budaya adalah alasan mengapa warga Negara Indonesia kurang menghargai budayanya sendiri. Apabila hal ini tidak dirubah budaya kita akan mudah dicuri oleh Negara lain karena penjagaan dan pelestariannya tidak dilakukan dengan baik.
Melihat kejadian yang sudah – sudah yaitu saat Malaysia telah banyak mengakui budaya yang kita miliki seperti batik yang mereka akui itu adalah pakaian tradisional yang berasal dari negaranya, reog ponorogo, yang seharusnya berasal dari Jawa Timur, dengan mudahnya mereka mengakui kalau itu adalah kesnian yang berasal dari negaranya, begitu juga dengan alat musik angklung, lagu rasa sayange, bahkan rendang sampai mereka akui adalah makanan yang berasal dari Negara mereka.
Reaksi yang timbul dari masyarakat sangat keras. Mereka tidak terima budayanya dirampas oleh Negara lain. Sampai – sampai kebencian merasuki masyarakat Indonesia terhadap Negara Malaysia.
Masuknya budaya asing di Indonesia seharusnya tidak menimbulkan hal negatif, apabila kita semua bisa membedakan baik buruknya dampak yang akan terjadi dari apa yang kita lakukan. Perubahan sekecil apapun dapat berdampak baik apabila perubahan itu baik, dan sebaliknya akan berdampak buruk apabila perubahan yang dilakukan adalah hal buruk.

 
BAB III
A.KESIMPULAN
Seiring dengan kemajuan dalam berbagai bidang/sektor yang sudah menjamur diwilayah khususnya Indonesia, banyak masuknya budaya asing yang datang ke indonesia maka persaingan pun akan menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh sebuah wilayah untuk mewujudkan suatu budaya yang asli dari tanah air kita ini.
            Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya-upaya yang akan menjadi sasaran atau pedoman dalam peningkatan mutu dan sekaligus dapat berpengaruh terhadap kelancaran suatu kebudayaan  Beberapa hal tersebut diantaranya yaitu:
1.   Adanya dasar hukum  yang menjadi landasan dalam mewujudkan suatu program  kebudayaan
2.   Tersedianya sumber daya manusia(SDM) yang berkualitas dan sumber daya alam(SDA) yang memadai guna lancarnya suatu budaya
3.      Harus memperhatikan arah/sasaran dan tujuan yang akan dicapai.
4.    Kehidupan berpolitik.
diantaranya yaitu:
·         Demokrasi pancasila dan Partisipasi masyarakat
·          Kehidupan konstitusional Baik :
            •          Demokrasi
            •          Hukum
            •          Kepemimpinan nasional
            •          Fungsi lembaga tinggi negara
            •          Dan lembaga-lembaga tinggi negara
5.      Hak dan kewajiban wewenang dan tanggung jawab sebagai warga  negara Indonesia.
B.SARAN
Dari kesimpulan yang dijabarkan diatas, maka dapat diberikan saran antara lain:
  1. Pemerintahan daerah dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan suatu kebudayaan  perlu memperhatikan hubungan antarsusunan pemerintahan dan antarpemerintah daerah, potensi dan keanekaragaman daerah.
  2.  Konsep otonomi luas, nyata, dan bertanggungjawab tetap dijadikan acuan dengan meletakkan pelaksanaan budaya yang baik  pada tingkat daerah yang paling dekat dengan masyarakat.
  3. Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan terhadap pemerintah daerah juga perlu diupayakan. Kesempatan yang seluas-luasnya perlu diberikan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dan mengambil peran. Masyarakat dapat memberikan kritik dan koreksi membangun atas kebijakan dan tindakan aparat pemerintah yang merugikan masyarakat dalam pelaksanaan kebudayaan . Karena pada dasarnya Otonomi Daerah ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat juga perlu bertindak aktif dan berperan serta dalam rangka menyukseskan pelaksanaan  kebudayaan 
Pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan kebudayaan  sebaiknya membuang jauh-jauh egonya untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompoknya dan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat. Pihak-pihak tersebut seharusnya tidak bertindak egois dan melaksanakan fungsi serta kewajibannya dengan baik.
 
C.DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban, dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD.
Kristiadi, J.B., 2006, Preface”, Budget Performance: Capacity Building for Effective Public Finance, Departemen Keuangan RI, Bundesministerium für wirtschaftliche Zusammenarbeit und Entwicklung, GTZ, InWEnt, dan PPE-FE-UGM.
Pakpahan, Arlen T., 2006, “Local Financial and Business Climate”, Budget Accountability, Reporting, and Auditing, Departemen Keuangan RI, Bundesministerium für wirtschaftliche Zusammenarbeit und Entwicklung, GTZ, InWEnt, dan PPE-FE-UGM, 8-11 Mei 2006, Yogyakarta.
Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 2005, “Strengthening Core Local Government Competencies”, Modul Pelatihan.
Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 2006, “District and Provincial Economic Development Training”, Modul Pelatihan.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Depdiknas. (2007). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Manajemen Dikdasmen, Dirpom Tk dan SD, BNSP.
Haryanto, (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hollands Roy, (1983). Kamus Matematika Departement of Mathematics Dundee Colloge of Education. Jakarta: Erlangga
Rahmat, et al. (2006). Belajar Matematika dengan Orientasi Penemuan dan Pemecahan Masalah. Bandung: Sarana Pancakarya.
Ruseffendi. (1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud
Sinaga, M. et al. (2006). Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga
Suryabrata, S. (2002). Metodologi Penelitian Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Suherman, E. et al (2001). Common Textbook Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jica UPI
Surya, Y. (2006). Matematika itu Asyik 5A. PT. Arman Delta Selaras.
Wijaya, C. dan Rusyan, T. (1992). Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.




Home » Ragam Indonesia » Pengaruh Budaya Asing Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia
Pengaruh Budaya Asing Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan sebuah bahasa nasional yang dipakai oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Bahasa Nasional Indonesia mulai digunakan oleh bangsa Indonesa setelah Proklamasi RI tahun 1945, meskipun sebelumnya pernah dicanangkan untuk digunakan setelah Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Namun di kala itu, bangsa Indonesia belum sepenuhnya menggunakan bahasa ini akibat banyaknya ragam bahasa yang diperkenalkan pada saat kolonialisme.
Aku Cinta Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia yang kita gunakan saat ini sebetulnya merupakan bahasa Melayu Riau yang telah mengalami perkembangan secara kosa kata, serta mengalami penyerapan unsur-unsur bahasa lain seperti bahasa orang-orang colonial, sehingga terciptalah Bahasa Indonesia yang seratus persen mengalami transisi dari bahasa Melayu Riau menjadi ragam bahasa yang baru.
Bahasa Indonesia Sebahagi Bahasa Nasional Resmi
Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibuKini bahasa ini menjadi bahasa Nasional yang digunakan secara baku dan resmi dalam sebuah pidato kenegaraan, proses pembelajaran di sekolah dan Universitas dan lain-lainnya. Bahasa Nasional Indonesia bahkan mengalami perkembangan kian pesat hingga saat ini. Bahasa Melayu Indonesia yang dulu terkesan monoton dan belum terdapat beragam kosa kata, semakin lama bahasa ini semakin beragam dengan munculnya kosa kata baru.
Seiring perkembangannya Bahasa Indonesia juga mengalami penyerapan kata-kata asing yang lantas ditetapkan sebagai bahasa sendiri. Penyerapan kata-kata asing ke dalam Bahasa Indonesia sebagian besar berasal dari Negara-negara penjajah seperti Jepang, Portugis, Spanyol, Inggris dan juga Belanda. Sebagai contohnya Bahasa Inggris, penyerapan beberapa kosa kata Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dapat kita temui dalam sebuah penulisan berita, surat kabar, radio dan media lainnya.
Berdasarkan jenisnya, kata serapan dalam Bahasa Nasional dibagi menjadi 2 tipe yakni tipe golongan bahasa asing yang diserap ke dalam Bahasa Indoensia namun belum sepenuhnya terserap seperti reshuffle, long march, shuttle, cock, dinner dan masih banyak lagi. Kosa kata yang seperti itulah yang dinamakan kata serapan tak sempurna sehingga pengucapan dan tulisannya nya masih seratus persen seperti bahasa aslinya. Tipe kata serapan yang kedua ialah kata serapan sempurna yakni golongan bahasa asing yang sepenuhnya diserap dan ditetapkan ke dalam Bahasa Nasional namun telah mengalami sedikit erubahan struktur huruf dan pengucapan diantaranya actor menjadi aktor, business menjadi bisnis, department menjadi departemen dan masih banyak lagi.
Selain itu, terdapat pula kosa kata yang tidak mengalami penyerapan namun masih tetap digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam bahasa lisan seperti halnya aanval (serangan jantung), verboden (dilarang), brandweer (pemadam kebakaran) dan masih banyak lagi. Meskipun ragam “Bahasa Nasional” telah mengalami perkembangan yang signifikan, namun diharapkan kata serapan yang tidak terdaftar dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) tidak dipakai, sebab akan merusak bahasa Indonesia sendiri dan akan memunahkan ragam bahasa dan ketentuan berbahasa Indonesia yang telah dibukukan.
Definisi Budaya
            Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Definisi kebudayaan
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. 

Unsur-Unsur Budaya :

Menurut Koentjroningrat, unsure-unsur budaya terdiri atas:
  1. Sistem religi dan upacara keagamaan
  2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan
  3. Sistem pengetahuan
  4. Bahasa
  5. Kesenian
  6. Sistem mata pencaharian hidup
  7. Sistem teknologi dan peralatan  

Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok budaya yang meliputi:
  1. sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya 
  2. organisasi ekonomi 
  3. alat-alat dan lembaga-lembaga  
  4. organisasi kekuatan (politik)

Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh  kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto  (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak  positif dan negatif.

1)    Dampak Positif

     Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.

2)    Dampak Negatif

Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya;  kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.

a)    Kesenjangan Sosial Ekonomi

Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya pembangunan.  Apabila jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi dan menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan dalam massyarakat. Kesenjangan sosial itu sendiri akan mengakibatkan hal- hal berikut ini:

•    Lahirnya kelompok kelompok sosial tertentu seperti adanya pengamen yang banyak berkeliaran di jalanan yang menyebabkan masyarakat terganggu dan keberadaan pengamen tersebut sering menimbulkan masalah yang dapat meresahkan masyarakat sekitar disamping itu juga     terdapat kelompok pengangguran yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya dan jika tidak ditanggulangi secara cepat maka akan menimbulkan kasus atau kriminalitas

b)    Kerusakan Lingkungan Hidup

Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak  sebagai berikut:
•    Polusi udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan     mata kabur.

•    Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.

•    Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi
.
c)    Masalah Kriminalitas

Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang bersifat kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena adanya kondisi dan proses- proses sosial yang sama yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dan variasi organisasi – organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi.sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland ( dalam Soejono Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat) merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.

d)    Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan  oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal dan internal.

1.    Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu,  kenakalan remaja dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.

2.    Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorangyang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung akan memepnyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat. Misalnya seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat pertengkaran orang tuanya.
  • Sumber :
http://fresh-lookout.blogspot.com/2012/03/pengaruh-budaya-asing-terhadap.html
http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/06/pengertian-kebudayan.html
http://www.anneahira.com/macam-macam-kebudayaan.htm  
 
Anak-anak mulai mengentengkan/menggampangkan untuk belajar bahasa Indonesia. Rakyat Indonesia semakin lama kelamaan akan lupa kalau bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan. Anak-anak mulai menganggap rendah bacaan Indonesia. Lama kelamaan rakyat Indonesia akan sulit mengutarakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mampu melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya sendiri. Dampak positif bahasa asing bagi perkembangan anak antara lain : Mampu meningkatkan pemerolehan bahasa anak. Semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris maka akan semakin cepat pula proses transfer ilmu pengetahuan Menguntungkan dalam berbagai kegiatan (pergaulan internasional, bisnis, sekolah). Anak dapat memperoleh dua atau lebih bahasa dengan baik apabila terdapat pola sosial yang konsisten dalam komunikasi, seperti dengan siapa berbahasa apa, di mana berbahasa apa, atau kapan berbahasa apa. III. PENUTUP A. Kesimpulan Bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum dalam interaksi sosial. Kedudukan Bahasa Asing di Indonesia tersebut mengakibatkan jarang digunakannya bahasa asing dalam interaksi sosial di lingkungan anak. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris karena pemerolehan bahasa asing bagi anak berbanding lurus dengan volume, frekuensi dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya sumber
 –
 sumber bahasa asing yang masuk ke Indonesia kurang lebih dapat mempengaruhi penggunaan dan perkembangan bahasa Indonesia. Perkembangan bahasa asing yang masuk tersebut tentunya dapat menambah perbendaharaan bahasa Indonesia itu sendiri dengan pola yang terpantau tentunya ( tidak menyingkirkan nilai budaya dari bahasa Indonesia itu sendiri). Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah tertentu yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik bahasa asing maupun bahasa
 
daerah. Dengan ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok ini pulalah dapat dibedakan mana bahasa Indonesia dan mana bahasa asing ataupun bahasa daerah. Dengan berlakunya Undang-undang Dasar 1945, bertambah pula kedudukan bahasa Indonesia, yaitu sebagai bahasa negara dan bahasa resmi. Warga masyarakat pun dalam kegiatan yang berhubungan dengan upacara dan peristiwa kenegaraan harus menggunakan bahasa Indonesia. Untuk melaksanakan fungsi sebagai bahasa negara, bahasa perlu senantiasa dibina dan dikembangkan. Penguasaan bahasa Indonesia perlu dijadikan salah satu faktor yang menentukan dalam pengembangan ketenagaan, baik dalam penerimaan karyawan atau pagawai baru, kenaikan pangkat, maupun pemberian tugas atau jabatan tertentu pada seseorang. Fungsi ini harus diperjelas dalam pelaksanaannya sehingga dapat menambah kewibawaan bahasa Indonesia. B. Saran Dengan adanya bahasa
 –
bahasa asing tersebut masyarakat Indonesia diharapkan dapat berkomunikasi dengan cukup baik dengan masyarakat asing jikalau diperlukan. DAFTAR PUSTAKA Barus, Sanggup. 2011. Diktat. SEMINAR. Medan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka :Jakarta Dikutip dari http://odhepriyamona.wordpress.com/2009/10/20/bahasa-indonesia-dan-era-globalisasi/ Dikutip dari http://silviarasyid.blogspot.com/2010/04/pengaruh-penerapan-penggunaan bahasa.html
 
 
“Selain itu penghapusan mata pelajaran bahasa Inggris juga bertujuan untuk memberi
waktu kepada siswa sekolah dasar untuk memperkuat kemampuan Bahasa Indonesia sebelum mempelajari bahasa asing. Dalam rangka itu mungkin Bahasa Inggris masih
dipertimbangkan untuk ditiadakan dulu,” ujar Ibnu.
 Pakar sosio-linguistik dari Universitas Gajah Mada, Kunjana Rahardi, menyetujui rencana pemerintah itu karena menurutnya, pengenalan bahasa asing yang terlalu dini berdampak buruk pada penguasaan bahasa anak.
“Sudah selayaknya anak di usia kelas satu sampai kelas 3 sekolah dasar memang tidak
dikenalkan dengan bahasa asing lebih dahulu. Sebaliknya harus difokuskan pada bahasa ibu baik Bahasa Indonesia ataupun
bahasa daerah terlebih dahulu,” ujarnya.
 Penguasaan bahasa ibu yang bagus akan membantu ketika anak belajar bahasa kedua dan ketiga, kata Kunjana.
Jadi belajar bahasa kedua itu dasarnya adalah pengembangan dari penguasaan bahasa pertama. Jadi sebelum bahasa pertamanya sampai pada tahapan yang cukup
bagus, tidak mungkin seorang anak bisa belajar bahasa kedua dan ketiga,” tegasnya.

“Yang ada di anak
-anak Indonesia, karena terlalu prematur dikenalkan bahasa asing dan bahasa kedua di usia sebelum waktunya, penguasaan bahasa mereka tidak matang sepenuhnya. Bahasa Indonesianya kacau balau, bahasa daerahnya tidak menguasai apa-apa, Bahasa Inggris setengah m
atang.”

http://htmlimg3.scribdassets.com/2kp667oxkw33k7kd/images/20-3dc33e068c.pnghttp://htmlimg3.scribdassets.com/2kp667oxkw33k7kd/images/20-3dc33e068c.pnghttp://htmlimg3.scribdassets.com/2kp667oxkw33k7kd/images/20-3dc33e068c.pnghttp://htmlimg3.scribdassets.com/2kp667oxkw33k7kd/images/20-3dc33e068c.pnghttp://htmlimg3.scribdassets.com/2kp667oxkw33k7kd/images/20-3dc33e068c.pnghttp://htmlimg3.scribdassets.com/2kp667oxkw33k7kd/images/20-3dc33e068c.pnghttp://htmlimg3.scribdassets.com/2kp667oxkw33k7kd/images/20-3dc33e068c.pnghttp://htmlimg3.scribdassets.com/2kp667oxkw33k7kd/images/20-3dc33e068c.pnghttp://htmlimg3.scribdassets.com/2kp667oxkw33k7kd/images/20-3dc33e068c.png

Tidak ada komentar:

Posting Komentar