BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pengambilan data mini
research didasari dari kemampuan guru
dalam melakukan teknik pengajaran disekolah , banyak guru yang sering melupakan
metode-metode mengajar oleh sebab itu kami menghimbau agar guru selalu dalam
keadaan yang seimbang antara penggunaan metode dan strategi pengajaran
disekolah. Untuk lebih jelas nya lagi kita bias mengulang beberapa metode yang
dibahas dalam kasus ini salah satunya adalah metode ceramah dan diskusi yang
hanya metode ini yang berkembang dikalangan siswa SMP , SMA Dan sederajat, hal
ini membuat siswa yang aktif menjadi
pasif , karena ia akan mendapat kan hal-hal yang baru bukan dalam kalangan
sekolah atau saat belajar melainkan dilingkungannya misalnya saja saat bermain
dan melakukan aktivitas lainnya. Guru seharusnya memperhatikan pola piker dan
pengembanagn anak didik sehingga ia mampu mengaplikasikan perkembangan metode
yang digunakan.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam kasus ini banyak hal yang
harus diperhatikan oleh pendidik atau guru . dalam proses belajar mengajar
adanya interaksi social antara guru dengan murid sehingga memungkin kan anak
menjadi cepat dan tanggap,hak ini menuju kepada kurikulum kita yang baru yaitu
berkarakter bangsa, bangasa yang harus merujuk kepadkter guru yang a pembentukan
individu atau generasi-generasi penerus bangsa Indonesia yang berguna bagi
siapa saja. Di Indonesia saat ini banyak penggunaan metode dan cara mengajar
yang kurang efektif sehingga belum menciptakan pembelajaran yang maksimum
dibandingkan dengan Negara-negara yang maju. Penggunaan metode mengajar ini dilandasi dengan karakter guru
yang mendukung dan tidak guru abal-abalan atau bukan guru yang professional.
Guru harus mempunyai pengalaman mengajar sekurang kurangnya selama 3 tahun atau
lebih sehingga mempunyai etos kerja yang baik, namun apa daya di Negara kita
ini siswa yang baru tamatan SMA Dan sederajat pun mampu mengajar dan memberikan
pengajaran didepan kelas dengan kata lain sebagai teknik guru honorer yang
digaji oleh pemerintah seperempat dari gaji para pegawainya. Hal inni
menimbulkan tandatanya besar bagi diri kita, siapa yang akan menyalahkan jika
anak kita dalam belajarnya kurang semangat dan ada yang tidak memahami sama
sekali. Semoga ini mampu kita renungkan kembali.
1.3
Tujuan
Observasi ini dilakukan di SMK Negeri
PERTANIAN TERPADU ,Marpoyan pekanbaru. Kami mengambil data dan sampel dari
bidang study bahas inggris kelas XI MP 1 Yang dibimbing oleh guru bidang study
bahasa inggris yakni ibu YUSNITA Sp,d. beliau adalah guru bidang study mata
pelajaran bahasa inggris untuk kelas X,Dan XI DI SMK Pertanian, dalam hal ini
guru membimbing siswanya agar memahami dan mengerti tentang materi yang
disampaikan oleh guru disekolah. Guru dituntut untuk mentransfer pengetahuannya
kepada siswa-siswa nya agar menjadi lebih baik lagi.
Observasi ini
dilakukan semata untuk mendeskripsikan metode yang digunakan guru dikelas
selama proses belajar mengajar berlangsung. Untuk mengetahui sebagaimana teknik
dan strategi apa yang dilakukan guru tersebut dikelas. Dalam observasi ini juga
kami menganalisis tentang anak didik atau peserta didik disekolah, bagaimana
cara mereka menaggapi atau menerima materi yang disampaikan oeh guru.
1.4
Manfaat
Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar
adalah tanggung jawab dan untuk mengembankan kemampuan siswa untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaan.
Contoh ; guru memberi informasi serta pemahaman yang berdasarkan
pengalamannya agar siswa mampu memahami arti belajar. Membantu siswa
mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep belajar yang lengkap.
Contohnya ; guru memberikan pemahaman bahwa belajar itu adalah salah satu
bentuk nyata untuk mencapai kesuksesan kelak.Mengembangkan kemampuan siswa
untuk menjadi pemikir yang mandiri.
Manfaat mempelajari tentang bagaimana cara
menjadi seorang guru yang disenangi oleh siswa-siswanya adalah salah satu cara
agar kita senagai tenaga pengajar mampu disenangi oleh semua orang, baik
disekolah , dirumah maupun dimasyarakat hingga kita dikenal sebagai seseorang
yang mampu mengaplikasikan tentang proses belajar dan pembelajaran sewaktu
duduk dibangku sekolah atau diperguruan tinggi . dan kita mampu menerapkan
berbagai stratagai dan metode belajar mengajar disaat kita menjadi seprang
guru.
1.5
Asumsi
Dengan digunakannya metode ini guru dan
siswa mampu mencapai tujuan belajar dan pembelajaran sesuai dengan apa yang
diharapkan, oleh karena itu pembimbing ( guru ) diharapkan untuk selalu
memantau setiap perkembangan siswanya dengan rutin dan dibimbing dengan
menumbuhkan sikap sebagai individu yang berkarakter.
1.6
Definisi
Metode
Kontruksi berarti bersifat
membangun, dalam konteks filsafat pendidikan, Konstruktivisme adalah suatu
upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme
merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa
pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah
seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan
diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui
pengalaman nyata.
Strategi
Tugas setiap guru dalam
memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang dibangun atau
dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditanamkan oleh guru. Para siswa harus
dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru kedalam
kerangka kognitifnya
Untuk
mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model mental yang digunakan
para siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran yang dikembangkandan yang
dibuat para sisiwa untuk mendukung model-model itu.
Siswa
perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka sendiri untuk masing-masing konsep
materi sehingga guru dalam mengajar bukannya “menguliahi”, menerangkan atau
upaya-upaya sejenis untuk memindahkan pengetahuan pada siswa tetapi menciptakan
situasi bagi siswa yang membantu perkembangan mereka membuat
konstruksi-konstruksi mental yang diperlukan.
Model
Dalam
proses pembelajaran ini, guru menggunakan model pembelajaran langsung dan
pembelajaran secara cooperative, yang menekankan kepada siswanya agar selalu
aktif dikelas dan menuntut siswanya untuk berkompetensi memaksimalkan
kemampuannya masing-masing.
Teknik
Pembelajaran kooperatif merupakan metode
belajar yang dilaksanakan dengan bekerja sama antar siswa, sehingga nantinya
siswa tidak semata mencapai kesuksesan secara individual atau saling
mngalahakan antar siswa. Namun mereka juga bisa membantu teman belajarnya yang
berkemampuan di bawah standart minimum. Dengan demikian tumbuhlah jiwa sosial
dalam diri siswa.
Uraian di bawah
ini menawarkan untuk merekonstruksi pembelajaran.
pendekatan
Istilah lain yang hampir
dapat dipertukarkan dengan “suggestology”adalah “pemercepatan belajar”
(accelerated learning). Pemercepatan belajar didefinisikan sebagai
“memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan
upaya yang normal, dan dibarengi “kegembiraan”.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Teoretical /
Kerangka Konsep Teori tentang ( konstruktivisme )
Definisi
Kontruksi
berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan, Konstruktivisme
adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual
yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang
hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap
untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan
memberi makna melalui pengalaman nyata.
Konsep
·
Setiap
guru akan pernah mengalami bahwa suatu materi telah dibahas dengan
jelas-jelasnya namun masih ada sebagian siswa yang belum mengerti ataupun tidak
mengerti materi yang diajarkan sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa seorang
guru dapat mengajar suatu materi kepada sisiwa dengan baik, namun seluruh atau
sebagian siswanya tidak belajar sama sekali. Usaha keras seorang guru dalam
mengajar tidak harus diikuti dengan hasil yang baik pada siswanya. Karena,
hanya dengan usaha yangkeras para sisiwa sedirilah para siswa akan betul-betul
memahami suatu materi yang diajarkan.
·
Tugas
setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang
dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditanamkan oleh guru.
Para siswa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi
pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya
·
Untuk
mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model mental yang digunakan
para siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran yang dikembangkandan yang
dibuat para sisiwa untuk mendukung model-model itu.
·
Siswa
perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka sendiri untuk masing-masing konsep
materi sehingga guru dalam mengajar bukannya “menguliahi”, menerangkan atau
upaya-upaya sejenis untuk memindahkan pengetahuan pada siswa tetapi menciptakan
situasi bagi siswa yang membantu perkembangan mereka membuat
konstruksi-konstruksi mental yang diperlukan.
·
Kurikulum
dirancang sedemikian rupa sehingga terjadisituasi yang memungkinkan pengetahuan
dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik.
·
Latihan
memecahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan
menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Karakteristik
·
Pengetahuan
dibangun oleh siswa sendiri.
·
Pengetahuan
tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan
murid sendiri untuk menalar.
·
Murid
aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan
konsep ilmiah
·
Guru
sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan
lancar.
·
Struktur
pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan.
Tujuan
Ketika orang berinteraksi dengan obyek,
pengalaman dan lingkungan yang baru, secara
kognitif orang dapat mengintegrasikan persepsi, konsep, atau pengalaman
baru ke dalam skema yang sudah dimiliki. Proses kognitif ini disebut asimilasi.
Dengan asimilasi skema seseorang dapat terus berkembang.
Prinsip
Guru tidak
boleh hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa . siswa harus
membangun pengetahuan didalam benaknya sendiri. Seorang guru dapat membantu
proses ini dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat
bermakna dan sangat relevan bagi siswa, dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan dengan mengajak siswa
agar menyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar.
Guru dapat memberikan tangga kepada siswa yang mana tangga itu nantinya
dimaksudkan dapat membantu mereka mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi
, tetapi harus diupayakan agar siswa itu sendiri yang memanjatnya.
Kelebihan
Murid berfikir untuk
menyelesaikan masalah, menjana idea dan membuat keputusan. Faham karena
murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih
faham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi. Selian itu murid
terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua
konsep.
Kemahiran sosial diperoleh apabila berinteraksi dengan rekan
dan guru dalam membina pengetahuan baru; Adanya motivasi untuk siswa bahwa
belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri; Mengembangkan kemampuan siswa
untuk mengejukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya; Membantu siswa
untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap;
Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri; Lebih
menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.
Kekurangan
Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa
kita lihat dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik itu
sepertinya kurang begitu mendukung; siswa berbeda persepsi satu dengan yang
lainnya.
BAB
3 METEDOLOGY PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian : kuantitatif.
3.2 Lokasi dan waktu : SMK Negeri PERTANIAN TERPADU
:
XI MP 1 / semester 1 ( Ganjil )
:
Kamis / 16 November 2013
:
13.30 s/d 15.20 wib
3.3 Populasi dan Sample
Guru
pembimbing :Yusnita sp,d
Jumlah
siswa : 23 Orang,
Laki-laki : 20 Orang
Perempuan :
3 Orang
3.4
Instrument
Observasi
Observasi ini dilakukan di SMK Negeri
PERTANIAN TERPADU marpoyan, pekanbaru. Penelitian ini disetujui oleh pihak
sekolah dan guru bidang study bahasa inggris kelas XI MP1, dengan jumlah total
siswa 23 orang yang terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan 3 orang siswa
perempuan. Kami meneliti tentang bagaimana cara guru bidang study bahasa
inggris menyampaikan materi kepada siswanya. Penyampain ini bertujuan untuk memberikan
motivasi dan pengetahuan siswanya tentang sebuah materi. Kami mengambil
beberapa sampel tentang bagaimana teknik dan strategi guru tsb mengajar
dikelas.
Interview
Interview ( Tanya jawab terhadap
siswa )
Nama siswa : Maya Arianti ( P )
Afri Zulhadi ( L )
Pertanyaan
untuk siswa
|
Jawaban
dari Siswa
|
·
Apakah anda
memahami isi dari materi yang guru anda sampaikan ?
·
Bagaimana
cara guru anda menyampaikan pesan atau materi yang disampaika!
·
sudahkan guru
anda menggunakan media pembelajaran ?
·
Bagi Anda ,
apakah guru anda termasuk orang yang Humoris ?
·
Apakah guru
anda mengajar dengan hati ?
·
Apakah guru
anda masuk kekelas tepat waktu ?
·
Menurut anda,
apakah adanya diskriminasi dalam proses belajar dan mengajar?
|
·
Mengerti,
karena ia menyampaikan dengan cermat dan mendetail.
·
Ia
menyampaikan dengan focus dan sesekali menanyakan kepada siswanya,agar
siswanya mampu memahami dengan baik.
·
Sudah, ia
menggunakan laptop dan infokus dalam proses belajar mengajar.
·
Tidak juga,
ia terkesan dengan orang yang cuek.
·
Tentu, beliau
sering kali bertanya apakah kami memahami nya dengan baik.
·
Kadang-kadang.
·
Tentu, ia
lebih memihak dan mengarahkan kepada anak-anak yang intelectualnya lebih
tinggi ( seperti juara kelas ).
|
Dukumentas
-
( Terlampir )
BAB
4 HASIL LAPORAN
4.1 Hasil
Laporan
Pembahasan
Guru pembimbing : Ibu.
Yusnita Sp,d
Kelas /semester : XI MP 1/ 1 ( ganjil )
Alokasi waktu :
2 x 40 menit
Materi :
“ Too and Enough “
A. Bentuk
Too dan Enough digunakan bersama adjectives dan indicate degree. Too berarti lebih dari cukup dan "too" posisinya sebelum adjective. Sedangkan "enough" berarti cukup dan biasanya muncul setelah adjective.
too + adjective or adverb
too much/many + noun
adjective or adverb + enough
enough + noun
B. Fungsi dan Contoh
1. Kita menggunakan 'too' unutk menunjukkan maksud lebih dari cukup atau yang diperlukan
It's too late to stop him.
example :
Too dan Enough digunakan bersama adjectives dan indicate degree. Too berarti lebih dari cukup dan "too" posisinya sebelum adjective. Sedangkan "enough" berarti cukup dan biasanya muncul setelah adjective.
too + adjective or adverb
too much/many + noun
adjective or adverb + enough
enough + noun
B. Fungsi dan Contoh
1. Kita menggunakan 'too' unutk menunjukkan maksud lebih dari cukup atau yang diperlukan
It's too late to stop him.
example :
- Jerry was too young to watch the movie.
- There are too many people on this train, there's nowhere to sit.
- You have too much money, give some to me.
- There are too many people on this train, there's nowhere to sit.
- You have too much money, give some to me.
2. Kita menggunakan 'enough' untuk menunjukkan maksud cukup dan di dalam kalimat negatif, menunjukkn maksud kurang dari cuku atau yang diperlukan.
Example :
- You're not working fast enough, you won't finish on time.
- Your clothes are big enough to fit me.
- Have you got enough money to buy me a drink?
- Sorry, I haven't got enough food for everyone.
- You're not working fast enough, you won't finish on time.
- Your clothes are big enough to fit me.
- Have you got enough money to buy me a drink?
- Sorry, I haven't got enough food for everyone.
Rumusan Masalah
Dalam kasus ini banyak hal yang
harus diperhatikan oleh pendidik atau guru . dalam proses belajar mengajar
adanya interaksi social antara guru dengan murid sehingga memungkin kan anak
menjadi cepat dan tanggap,hak ini menuju kepada kurikulum kita yang baru yaitu
berkarakter bangsa, bangasa yang harus merujuk kepadkter guru yang a pembentukan
individu atau generasi-generasi penerus bangsa Indonesia yang berguna bagi
siapa saja. Di Indonesia saat ini banyak penggunaan metode dan cara mengajar
yang kurang efektif sehingga belum menciptakan pembelajaran yang maksimum
dibandingkan dengan Negara-negara yang maju. Penggunaan metode mengajar ini dilandasi dengan karakter guru
yang mendukung dan tidak guru abal-abalan atau bukan guru yang professional.
Guru harus mempunyai pengalaman mengajar sekurang kurangnya selama 3 tahun atau
lebih sehingga mempunyai etos kerja yang baik, namun apa daya di Negara kita
ini siswa yang baru tamatan SMA Dan sederajat pun mampu mengajar dan memberikan
pengajaran didepan kelas dengan kata lain sebagai teknik guru honorer yang
digaji oleh pemerintah seperempat dari gaji para pegawainya. Hal inni
menimbulkan tandatanya besar bagi diri kita, siapa yang akan menyalahkan jika
anak kita dalam belajarnya kurang semangat dan ada yang tidak memahami sama
sekali. Semoga ini mampu kita renungkan kembali.
BAB 5 KESIMPULAN
Saran
Dalam pembuatan makalah mini research ini, terdapat banyak
kekurangan, daripada itu, untuk menyempurnakan makalah ini , penulis menghimbau
pembaca agar ikut menyeleksi bacaan tersebut sehingga makalah ini terselesaikan
dengan baik dan dapat digunakan bagi yang membutuhkan. Saran dari pembaca
sangat amat diperlukan sebagai referensi awal penataan makalah ini begitu pula
kritik dari pembaca yang telah membaca makalah ini.
Penutup
Dengan berkat rahmat Tuhan yang maha kuasa, akhirnya penulis mampu menyelesaikan
makalah ini dengan waktu yang telah ditetapkan, maka dari itu penulis
mengucapkan ucapan terima kasihnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah mini research di SMK Negeri PERTANIAN TERPADU dengan
mengambil sampel pada kelas XI MP 1 yang terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan
3 orang siswa perempuan. Ucapan terimaksaih yang sebesar-besarnya kepada kepala
sekolah SMK Negeri PERTANIAN TERPADU, Pekanbaru yang telah memberikan izinnya
kepada penulis untuk menyelesaikan mini research sebagai salah satu tugas yang
diberikan kepada yang bersangkutan, terimakasih kepada guru bidang study bahasa
inggris kelas X dan XI ibuk YUSNITA S,pd, atas waktu dan keizinan nya kepada penulis, dan kepada
adik-adik kami sekalian atas waktu nya. Tidak lupa pula kepada rekan-rekan
seperjuangan atas partisipasi kita untuk datang ke sekolah-sekolah berdasarkan
permintaan dan kesanggupan kita.
Daftar Pustaka
lampiran
Created by : Lily Hayati
Created by : Lily Hayati
·
Possed by : - Ibu’ Yusnita Spd,
o
Maya
o
Afri
Created by : Lily Hayati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar