Jumat, 27 Februari 2015

Mini Research of 'BELAJAR DAN PEEMBELAJARAN' oleh : Lily Hayati



BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
 Pengambilan data mini research  didasari dari                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             kemampuan guru dalam melakukan teknik pengajaran disekolah , banyak guru yang sering melupakan metode-metode mengajar oleh sebab itu kami menghimbau agar guru selalu dalam keadaan yang seimbang antara penggunaan metode dan strategi pengajaran disekolah. Untuk lebih jelas nya lagi kita bias mengulang beberapa metode yang dibahas dalam kasus ini salah satunya adalah metode ceramah dan diskusi yang hanya metode ini yang berkembang dikalangan siswa SMP , SMA Dan sederajat, hal ini membuat siswa yang aktif  menjadi pasif , karena ia akan mendapat kan hal-hal yang baru bukan dalam kalangan sekolah atau saat belajar melainkan dilingkungannya misalnya saja saat bermain dan melakukan aktivitas lainnya. Guru seharusnya memperhatikan pola piker dan pengembanagn anak didik sehingga ia mampu mengaplikasikan perkembangan metode yang digunakan.

1.2  Rumusan Masalah
            Dalam kasus ini banyak hal yang harus diperhatikan oleh pendidik atau guru . dalam proses belajar mengajar adanya interaksi social antara guru dengan murid sehingga memungkin kan anak menjadi cepat dan tanggap,hak ini menuju kepada kurikulum kita yang baru yaitu berkarakter bangsa, bangasa yang harus merujuk kepadkter guru yang a pembentukan individu atau generasi-generasi penerus bangsa Indonesia yang berguna bagi siapa saja. Di Indonesia saat ini banyak penggunaan metode dan cara mengajar yang kurang efektif sehingga belum menciptakan pembelajaran yang maksimum dibandingkan dengan Negara-negara yang maju. Penggunaan metode  mengajar ini dilandasi dengan karakter guru yang mendukung dan tidak guru abal-abalan atau bukan guru yang professional. Guru harus mempunyai pengalaman mengajar sekurang kurangnya selama 3 tahun atau lebih sehingga mempunyai etos kerja yang baik, namun apa daya di Negara kita ini siswa yang baru tamatan SMA Dan sederajat pun mampu mengajar dan memberikan pengajaran didepan kelas dengan kata lain sebagai teknik guru honorer yang digaji oleh pemerintah seperempat dari gaji para pegawainya. Hal inni menimbulkan tandatanya besar bagi diri kita, siapa yang akan menyalahkan jika anak kita dalam belajarnya kurang semangat dan ada yang tidak memahami sama sekali. Semoga ini mampu kita renungkan kembali.


1.3  Tujuan
       Observasi ini dilakukan di SMK Negeri PERTANIAN TERPADU ,Marpoyan pekanbaru. Kami mengambil data dan sampel dari bidang study bahas inggris kelas XI MP 1 Yang dibimbing oleh guru bidang study bahasa inggris yakni ibu YUSNITA Sp,d. beliau adalah guru bidang study mata pelajaran bahasa inggris untuk kelas X,Dan XI DI SMK Pertanian, dalam hal ini guru membimbing siswanya agar memahami dan mengerti tentang materi yang disampaikan oleh guru disekolah. Guru dituntut untuk mentransfer pengetahuannya kepada siswa-siswa nya agar menjadi lebih baik lagi.
Observasi ini dilakukan semata untuk mendeskripsikan metode yang digunakan guru dikelas selama proses belajar mengajar berlangsung. Untuk mengetahui sebagaimana teknik dan strategi apa yang dilakukan guru tersebut dikelas. Dalam observasi ini juga kami menganalisis tentang anak didik atau peserta didik disekolah, bagaimana cara mereka menaggapi atau menerima materi yang disampaikan oeh guru.

1.4  Manfaat
     Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab dan untuk mengembankan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaan.
Contoh ; guru memberi informasi serta pemahaman yang berdasarkan pengalamannya agar siswa mampu memahami arti belajar. Membantu siswa mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep belajar yang lengkap.
Contohnya ; guru memberikan pemahaman bahwa belajar itu adalah salah satu bentuk nyata untuk mencapai kesuksesan kelak.Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.
 Manfaat mempelajari tentang bagaimana cara menjadi seorang guru yang disenangi oleh siswa-siswanya adalah salah satu cara agar kita senagai tenaga pengajar mampu disenangi oleh semua orang, baik disekolah , dirumah maupun dimasyarakat hingga kita dikenal sebagai seseorang yang mampu mengaplikasikan tentang proses belajar dan pembelajaran sewaktu duduk dibangku sekolah atau diperguruan tinggi . dan kita mampu menerapkan berbagai stratagai dan metode belajar mengajar disaat kita menjadi seprang guru.


1.5  Asumsi
              Dengan digunakannya metode ini guru dan siswa mampu mencapai tujuan belajar dan pembelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan, oleh karena itu pembimbing ( guru ) diharapkan untuk selalu memantau setiap perkembangan siswanya dengan rutin dan dibimbing dengan menumbuhkan sikap sebagai individu yang berkarakter.

1.6  Definisi
*      Metode
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan, Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
*      Strategi
Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditanamkan oleh guru. Para siswa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya
      Untuk mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model mental yang digunakan para siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran yang dikembangkandan yang dibuat para sisiwa untuk mendukung model-model itu.
      Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka sendiri untuk masing-masing konsep materi sehingga guru dalam mengajar bukannya “menguliahi”, menerangkan atau upaya-upaya sejenis untuk memindahkan pengetahuan pada siswa tetapi menciptakan situasi bagi siswa yang membantu perkembangan mereka membuat konstruksi-konstruksi mental yang diperlukan.




*      Model
Dalam proses pembelajaran ini, guru menggunakan model pembelajaran langsung dan pembelajaran secara cooperative, yang menekankan kepada siswanya agar selalu aktif dikelas dan menuntut siswanya untuk berkompetensi memaksimalkan kemampuannya masing-masing.
*      Teknik
 Pembelajaran kooperatif merupakan metode belajar yang dilaksanakan dengan bekerja sama antar siswa, sehingga nantinya siswa tidak semata mencapai kesuksesan secara individual atau saling mngalahakan antar siswa. Namun mereka juga bisa membantu teman belajarnya yang berkemampuan di bawah standart minimum. Dengan demikian tumbuhlah jiwa sosial dalam diri siswa.
Uraian di bawah ini menawarkan untuk merekonstruksi pembelajaran.

*      pendekatan
                     Istilah lain yang hampir dapat dipertukarkan dengan “suggestology”adalah “pemercepatan belajar” (accelerated learning). Pemercepatan belajar didefinisikan sebagai “memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi “kegembiraan”.

               






BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Teoretical / Kerangka Konsep Teori tentang ( konstruktivisme )
*      Definisi
           Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan, Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
*      Konsep
·         Setiap guru akan pernah mengalami bahwa suatu materi telah dibahas dengan jelas-jelasnya namun masih ada sebagian siswa yang belum mengerti ataupun tidak mengerti materi yang diajarkan sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa seorang guru dapat mengajar suatu materi kepada sisiwa dengan baik, namun seluruh atau sebagian siswanya tidak belajar sama sekali. Usaha keras seorang guru dalam mengajar tidak harus diikuti dengan hasil yang baik pada siswanya. Karena, hanya dengan usaha yangkeras para sisiwa sedirilah para siswa akan betul-betul memahami suatu materi yang diajarkan.
·         Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditanamkan oleh guru. Para siswa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya
·         Untuk mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model mental yang digunakan para siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran yang dikembangkandan yang dibuat para sisiwa untuk mendukung model-model itu.
·         Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka sendiri untuk masing-masing konsep materi sehingga guru dalam mengajar bukannya “menguliahi”, menerangkan atau upaya-upaya sejenis untuk memindahkan pengetahuan pada siswa tetapi menciptakan situasi bagi siswa yang membantu perkembangan mereka membuat konstruksi-konstruksi mental yang diperlukan.
·         Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadisituasi yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik.
·         Latihan memecahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari.

*      Karakteristik
·         Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
·         Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.
·         Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah
·         Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
·         Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan.

*      Tujuan
      Ketika orang berinteraksi dengan obyek, pengalaman dan lingkungan yang baru, secara   kognitif orang dapat mengintegrasikan persepsi, konsep, atau pengalaman baru ke dalam skema yang sudah dimiliki. Proses kognitif ini disebut asimilasi. Dengan asimilasi skema seseorang dapat terus berkembang.




*      Prinsip
        Guru tidak boleh hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa . siswa harus membangun pengetahuan didalam benaknya sendiri. Seorang guru dapat membantu proses ini dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan bagi siswa, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan dengan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan tangga kepada siswa yang mana tangga itu nantinya dimaksudkan dapat membantu mereka mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi , tetapi harus diupayakan agar siswa itu sendiri yang memanjatnya.

*      Kelebihan
              Murid berfikir untuk menyelesaikan masalah, menjana idea dan membuat keputusan. Faham karena murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi. Selian itu murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.
           Kemahiran sosial diperoleh apabila berinteraksi dengan rekan dan guru dalam membina pengetahuan baru; Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri; Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengejukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya; Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap; Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri; Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.

*      Kekurangan
         Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik itu sepertinya kurang begitu mendukung; siswa berbeda persepsi satu dengan yang lainnya.Top oBottom of Form

BAB 3 METEDOLOGY PENELITIAN
3.1  Jenis Penelitian               : kuantitatif.
3.2  Lokasi dan waktu          : SMK Negeri PERTANIAN TERPADU
                                                : XI MP 1 / semester 1 ( Ganjil )
                                                : Kamis / 16 November 2013
                                                : 13.30 s/d 15.20 wib
3.3  Populasi dan Sample
                                                 Guru pembimbing         :Yusnita sp,d
Jumlah siswa                : 23 Orang,
Laki-laki                      : 20 Orang
Perempuan                  : 3 Orang
3.4 Instrument
*      Observasi
     Observasi ini dilakukan di SMK Negeri PERTANIAN TERPADU marpoyan, pekanbaru. Penelitian ini disetujui oleh pihak sekolah dan guru bidang study bahasa inggris kelas XI MP1, dengan jumlah total siswa 23 orang yang terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan 3 orang siswa perempuan. Kami meneliti tentang bagaimana cara guru bidang study bahasa inggris menyampaikan materi kepada siswanya.  Penyampain ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan pengetahuan siswanya tentang sebuah materi. Kami mengambil beberapa sampel tentang bagaimana teknik dan strategi guru tsb mengajar dikelas.







*      Interview
Interview ( Tanya jawab terhadap  siswa )
Nama siswa             :  Maya Arianti ( P )
                                   Afri Zulhadi   ( L )

Pertanyaan untuk siswa
Jawaban dari Siswa
·         Apakah anda memahami isi dari materi yang guru anda sampaikan ?
·         Bagaimana cara guru anda menyampaikan pesan atau materi yang disampaika!
·         sudahkan guru anda menggunakan media pembelajaran ?
·         Bagi Anda , apakah guru anda termasuk orang yang Humoris ?
·         Apakah guru anda mengajar dengan hati ?
·         Apakah guru anda masuk kekelas tepat waktu ?
·         Menurut anda, apakah adanya diskriminasi dalam proses belajar dan mengajar?
·         Mengerti, karena ia menyampaikan dengan cermat dan mendetail.
·         Ia menyampaikan dengan focus dan sesekali menanyakan kepada siswanya,agar siswanya mampu memahami dengan baik.
·         Sudah, ia menggunakan laptop dan infokus dalam proses belajar mengajar.
·         Tidak juga, ia terkesan dengan orang yang cuek.
·         Tentu, beliau sering kali bertanya apakah kami memahami nya dengan baik.
·         Kadang-kadang.
·         Tentu, ia lebih memihak dan mengarahkan kepada anak-anak yang intelectualnya lebih tinggi ( seperti juara kelas ).



*      Dukumentas
-          ( Terlampir )





BAB 4 HASIL  LAPORAN
4.1 Hasil Laporan
*      Pembahasan
Guru pembimbing     : Ibu. Yusnita Sp,d
Kelas             /semester          : XI MP 1/ 1 ( ganjil )
Alokasi waktu                       : 2 x 40 menit
Materi                        : “ Too and Enough “

A. Bentuk
                Too dan Enough digunakan bersama adjectives dan indicate degree. Too berarti lebih dari cukup dan "too" posisinya sebelum adjective. Sedangkan "enough" berarti cukup dan biasanya muncul setelah adjective.

                        too + adjective or adverb
                        too much/many + noun

                                    adjective or adverb + enough
                                    enough + noun

B. Fungsi dan Contoh
1. Kita menggunakan 'too' unutk menunjukkan maksud lebih dari cukup atau yang diperlukan
     It's too late to stop him.
example :
- Jerry was too young to watch the movie.
- There are too many people on this train, there's nowhere to sit.
- You have too much money, give some to me.




2. Kita menggunakan 'enough' untuk menunjukkan maksud cukup dan di dalam kalimat negatif,                menunjukkn maksud kurang dari cuku atau yang diperlukan.
Folded Corner: Poin penting:

1. Kita bisa menggunakan 'enough' tanpa noun jika maksudnya jelas.
Contoh: There's a lot of food but not enough for everyone.

2. Kita menggunakan 'enough of' atau 'too much/many of' sebelum pronouns atau determiners
Contoh: Not enough of my friends are coming to the party. 
Contoh: You've eaten too many of those cakes.

3. Kita bisa mengganti 'enough' dengan 'the' sebelum noun. 
Contoh: I don't have the money to go on holiday.
Contoh: His company doesn't have the resources to do the job.

4. Kita bisa menggunakan 'time' atau 'room' sendiri untuk menunjukkan maksud 'enough time' atau 'enough room'. 
Contoh: Is there room in your car for one more person?
Contoh: Do we have time for a coffee?

Example :
- You're not working fast enough, you won't finish on time.
- Your clothes are big enough to fit me.
- Have you got enough money to buy me a drink?
- Sorry, I haven't got enough food for everyone.






















*      Rumusan Masalah
           Dalam kasus ini banyak hal yang harus diperhatikan oleh pendidik atau guru . dalam proses belajar mengajar adanya interaksi social antara guru dengan murid sehingga memungkin kan anak menjadi cepat dan tanggap,hak ini menuju kepada kurikulum kita yang baru yaitu berkarakter bangsa, bangasa yang harus merujuk kepadkter guru yang a pembentukan individu atau generasi-generasi penerus bangsa Indonesia yang berguna bagi siapa saja. Di Indonesia saat ini banyak penggunaan metode dan cara mengajar yang kurang efektif sehingga belum menciptakan pembelajaran yang maksimum dibandingkan dengan Negara-negara yang maju. Penggunaan metode  mengajar ini dilandasi dengan karakter guru yang mendukung dan tidak guru abal-abalan atau bukan guru yang professional. Guru harus mempunyai pengalaman mengajar sekurang kurangnya selama 3 tahun atau lebih sehingga mempunyai etos kerja yang baik, namun apa daya di Negara kita ini siswa yang baru tamatan SMA Dan sederajat pun mampu mengajar dan memberikan pengajaran didepan kelas dengan kata lain sebagai teknik guru honorer yang digaji oleh pemerintah seperempat dari gaji para pegawainya. Hal inni menimbulkan tandatanya besar bagi diri kita, siapa yang akan menyalahkan jika anak kita dalam belajarnya kurang semangat dan ada yang tidak memahami sama sekali. Semoga ini mampu kita renungkan kembali.







BAB 5 KESIMPULAN
*      Saran
Dalam pembuatan  makalah mini research ini, terdapat banyak kekurangan, daripada itu, untuk menyempurnakan makalah ini , penulis menghimbau pembaca agar ikut menyeleksi bacaan tersebut sehingga makalah ini terselesaikan dengan baik dan dapat digunakan bagi yang membutuhkan. Saran dari pembaca sangat amat diperlukan sebagai referensi awal penataan makalah ini begitu pula kritik dari pembaca yang telah membaca makalah ini.

*      Penutup
Dengan berkat rahmat Tuhan yang maha kuasa, akhirnya penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang telah ditetapkan, maka dari itu penulis mengucapkan ucapan terima kasihnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah mini research di SMK Negeri PERTANIAN TERPADU dengan mengambil sampel pada kelas XI MP 1 yang terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan 3 orang siswa perempuan. Ucapan terimaksaih yang sebesar-besarnya kepada kepala sekolah SMK Negeri PERTANIAN TERPADU, Pekanbaru yang telah memberikan izinnya kepada penulis untuk menyelesaikan mini research sebagai salah satu tugas yang diberikan kepada yang bersangkutan, terimakasih kepada guru bidang study bahasa inggris kelas X dan XI ibuk YUSNITA S,pd, atas waktu dan  keizinan nya kepada penulis, dan kepada adik-adik kami sekalian atas waktu nya. Tidak lupa pula kepada rekan-rekan seperjuangan atas partisipasi kita untuk datang ke sekolah-sekolah berdasarkan permintaan dan kesanggupan kita.

*      Daftar Pustaka

















*      lampiran
                  

                      







Created by : Lily Hayati
                

             



Created by : Lily Hayati
    
·         Possed by :  - Ibu’ Yusnita Spd,
o   Maya
o   Afri

Created by : Lily Hayati



Tidak ada komentar:

Posting Komentar