Direct Instruction
Instructional Principle:
When teachers explain exactly what students are expected to learn, and
demonstrate the steps needed to accomplish a particular academic task, students
learn more.
Direct instruction rejects (or at
least sets aside) the assumption that students will spontaneously develop
insights on their own. Rather, direct instruction takes learners through the
steps of learning systematically, helping them see both the purpose and the
result of each step. The basic components of direct instruction are:
- Setting clear goals for students and making sure they understand these goals.
- Presenting a sequence of well-organized assignments.
- Giving students clear, concise explanations and illustrations of the subject matter.
- Asking frequent questions to see if the students understand the work.
- Giving students frequent opportunities to practice what they have learned.
Note that Direct Instruction
(spelled with capital letters) often refers to a specific
system for implementing direct instruction,
developed by Siegfried Engelmann and others. (See the link to the Association for
Direct Instruction.)
Direct instruction does not
contradict the notion of constructivist
learning, which maintains that learners must
construct meaning for themselves with regard to any topic. A constructivist
would simply say that with direct instruction learners receive assistance in
developing meaning for themselves. That is, learners are more likely to develop
insightful understandings about relatively "objective" topics if they
receive expert guidance. The function of the teacher is to maximize the
learner's active thinking about the topic. The learners still actively
construct their own knowledge.
Not all topics are amenable to
direct instruction. Direct instruction has proved especially effective in
teaching basic skills (such as how to use a microscope or the definitions of
important terms in biology) and skills that are fundamental to more complex
activities (such as basic study skills or the prerequisite skills for long
division). Direct instruction is not as likely to be useful for teaching less
structured topics, such as English composition or the analysis of social
issues. However, research has shown (e.g., Cotton,
1991) that as long as teachers also
employ other effective pedagogical principles, direct instruction works in a
surprisingly wide range of situations. An excellent discussion of direct
instruction can be found in Rosenshine
(1986).
Direct instruction is one of the
activities that the computer performs especially well.
Direct Speech dan Indirect Speech pada Bahasa Inggris
Direct Speech dan Indirect Speech pada Bahasa Inggris
Kalimat langsung maupun kalimat tidak langsung mungkin adalah salah satu pelajaran yang sering Anda temui ketika sedang bersekolah, baik di SD, SMP, maupun pada saat SMA. Anda juga sudah paham dengan kalimat langsung dan tidak langsung pada Bahasa Indonesia. Pada Bahasa Inggris lebih sering disebut sebagai direct and indirect speech.Pengertian dari kalimat langsung adalah kalimat yang dikutip dari perkataan seseorang tanpa merubah kata-kata dan selalu dibubuhkan tanda kutip pada kalimatnya. Sedangkan kalimat tidak langsung adalah kalimat yang merupakan penyampaian apa yang diucapkan seseorang tetapi di dalam kalimat tersebut terdapat perubahan kata-kata dan tidak mengubah maksud. Kalimat langsung dan tidak langsung terbagi menjadi tiga, yakni pernyataan (statement), perintah (command), dan pertanyaan (question).
Kalimat Perintah
Pada kalimat perintah, kalimat langsung dan tidak langsung terbagi menjadi kalimat perintah positif dan kalimat perintah negatif. Pada kalimat perintah perlu ditambahkan to di depan kalimatnya.Perhatikan contoh berikut ini :
Kalimat perintah positif :
• He asked me, “open the door”
He asked me to open the door.
Kalimat perintah negatif :
• She told me, “don’t eat that meal”
She told me not to eat that meal
Kalimat Pernyataan
Dalam kalimat pernyataan, sering digunakan kata that (bahwa) sebagai penghubung antar kalimat pengantar dan kalimat yang dilaporkan.Perhatikanlah contoh kalimat berikut ini :
• Kalimat langsung : He told his friend, “I have a new car”
Kalimat tidak langsung : He told his friend that he had a new car
• Kalimat langsung : She said, “I work in a factory”
Kalimat tidak langsung : She said that she worked in a factory.
Kalimat Pertanyaan
Pada kalimat tanya, kata-kata tanya seperti where, when, why, what, who, how, dan lain-lain digunakan sebagai kata hubung.Contoh :
• That girl asked me, “where do you live?”
That girl asked me where i lived
• Jane asked me, “When did you get back from your trip?”
Jane asked me when I had got back from my trip.
Jika kalimat tanya membutuhkan jawaban yes or no, kata yang kita gunakan adalah if atau whether (jika, apakah).
Contoh :
• The teacher asked me, “have you finish your homework?”
The teacher asked me if i had finished my homework.
• John asked me, “did you see Jane at the party yesterday?”
John asked me whether I had seen Jane at the party yesterday
Kalimat perintah (imperative sentence) digunakan untuk
memberikan perintah (command), yaitu menyuruh orang untuk
melakukan sesuatu dan memberikan larangan (prohibition), yaitu melarang
orang untuk melakukan sesuatu.
Kalimat ini menggunakan katakerja bentuk pertama, baik
katakerja yang tidak beraturan (irregular verbs) maupun
katakerja yang beraturan (regular verbs). Untuk memberikan perintah atau
larangan, kita tidak perlu menyebutkan subject-nya (pelakunya). Menggunakan
kata " please /pli:z/ " untuk memperhalus perintah dan
larangan. Please bisa ditempatkan diawal kalimat ataupun diakhir
kalimat.
Contoh memberikan perintah (giving command):
- Please, go to school.
Pergilah ke sekolah. - Please, help me.
Tolonglah saya. - Please, study hard.
Belajarlah dengan keras. - Please, write down the
sentence.
Catatlah kalimat tersebut. - Please, read the letter.
Bacalah surat tersebut. - Please, do the homework.
Kerjakanlah latihan tersebut. - Please, come early.
Datanglah pagi-pagi/awal. - Please, catch the rabbit.
Tangkaplah kelinci tersebut. - Please, smile.
Senyumlah. - Please, open the door.
Bukalah pintu. - Please, close the window.
Tutuplah jendela. - Please, tell about it.
Ceritakanlah tentang benda.
Contoh
memberikan larangan (giving prohibition), menggunakan don't /dont/
artinya jangan.
- Don't cry, please.
Janganlah menangis. - Don't leave me, please.
Janganlah tinggalkan saya. - Don't say that, please.
Janganlah katakan itu. - Don't do that, please.
Janganlah lakukan itu. - Don't go out, please.
Janganlah pergi keluar. - Don't ask them, please.
Janganlah tanyakan mereka. - Don't answer the question,
please.
Janganlah jawab pertanyaan tersebut. - Don't touch the rose, please.
Janganlah sentuh mawar tersebut. - Don't drink coffee, please.
Janganlah minum kopi. - Don't mention my name, please.
Janganlah sebut nama saya. - Don't tell him, please.
Janganlah beritahu dia(lk). - Don't give up, please.
Janganlah menyerah.
Latihan
(Exercise). Berikan perintah (please, give command).
- Bangunkanlah 1000 candi untuk saya.
- Nyanyikanlah sebuah lagu.
- Temukanlah gadis tersebut.
- Buatlah secangkir kopi.
- Pikirkanlah tentang ujian.
- Mengertilah.
- Terbanglah ke Roma.
- Hidupkanlah mobil tersebut.
- Kunjungilah Pulau Komodo.
- Undanglah Cindy.
- Jawablah pertanyaan tersebut.
- Kuncilah pintu.
Latihan
(Exercise). Berikan larangan (please, give prohibition).
- Janganlah tutup jendela.
- Janganlah sakiti hati saya.
- Janganlah tanam mawar merah tersebut.
- Janganlah sembunyikan perasaan kamu.
- Janganlah berhenti disini.
- Janganlah melanggar janji kamu.
- Janganlah bicara dengan mereka.
- Janganlah mengganggu dia(pr).
- Janganlah menggendong bayi tersebut.
- Janganlah menunda rapat tersebut.
- Janganlah membuat sebuah kesalahan.
- Janganlah mengotori perpustakaan tersebut.
Contoh
memberikan perintah dengan kata sifat (adjective).
- Please, bediligent.
Rajinlah. - Please, be careful.
Hati-hatilah. - Please, be polite.
Sopanlah. - Please, be honest.
Jujurlah. - Please, be early.
Lekaslah. - Please, be happy.
Besenanglah. - Please, be quiet.
Tenanglah. - Please, be slow.
Pelan-pelanlah. - Please, be smart.
Pintarlah. - Please, be patient.
Sabarlah. - Please, be serious.
Seriuslah. - Please, be active.
Giatlah. - dan lain-lain.
Contoh
memberikan larangan dengan kata sifat (adjective).
- Please, don't be careless.
Janganlah ceroboh. - Please, don't be lazy.
Janganlah malas. - Please, don't be stupid.
Janganlah bodoh. - Please, don't be crazy.
Janganlah gila. - Please, don't be noisy.
Janganlah ribut. - Please, don't be sad.
Janganlah bersedih. - Please, don't be fussy.
Janganlah rewel. - Please, don't be gloomy.
Janganlah murung. - Please, don't be angry.
Janganlah marah. - Please, don't be disappointed.
Janganlah kecewa. - Please, don't be hopeless.
Janganlah putus asa. - Please, don't be jealous. Janganlah cemburu.
- Please, don't be naughty.
Janganlah nakal. - dan lain-lain.
Kalimat Larangan
(Prohibition) merupakan suatu kalimat isinya untuk melarang atau dengan kata
lain memerintahkan orang lain untuk tidak melakukan sesuatu.
Kalimat Larangan
(prohibition) biasanya ditandai dengan kata: “don’t” ; “May not” dan di akhir
kalimat ditandai dengan tanda seru ”!”
Contoh kalimat
larangan dapat dilihat sebagai berikut:
Don’t clean the
blackboard! please. I am still taking some notes
Ilustrasi:
bagaimanajika.wordpress.com
|
No Smoking (dilarang merokok)
No Entry (dilarang masuk)
Don’t eat to fast!
(Jangan makan terburu-buru)
Don't touch the screen (jangan sentuh layar)
No littering (jangan buang sampah sembarangan)
No Left Turning
(dilarang belok kiri)
No Right Turning
(dilarang belok kanan)
Don't pick the flower
(jangan memetik bunga)
Don’t be noise (Jangan
ribut)
Don't come late
(jangan terlambat)
Don't make a noise
(jangan membuat kegaduhan)
Do not leave the room dirty (jangan biarkan ruangan kotor)
No parking (dilarang
parkir)
No hunting (dilarang
berburu)
Secara simple, kita bisa membuat rumus
sederhana dalam menyusun kalimat larangan yakni sebagai berikut:
(please+)Don’t + kata Kerja
(+objek+kata keterangan) (+, please)!
Pola
diatas di gunakan ketika menggunakan kata kerja, sedangkan
(please+)Don’t + be + kata sifat/kata
keterangan (+, please)!
Di
gunakan ketika menggunakan kata sifat.
Catatan
: kata “please” bisa ditulis, bisa juga tidak, bergantung pada tingkat
kehalusan bicara. Jika perintah/larangan bernada tegas/keras, maka kata
“please” biasanya tdk digunakan.
Selain itu, dalam membuat sebuah
kalimat larangan tidak selalu berpatokan pada kata don’t, untuk lebih jelasnya
perhatikan contoh kalimat yang saya tuliskan di awal.
Dalam bahasa Inggris ada Struktur struktur terntentu untuk
mengucapkan kalimat perminta (Request) dan Kalimat Larangan (prohibition),
Berikut Rumus dan Contoh Kalimat Permintaan (Request) dan Larangan
(Prohibition) Dalam Bahasa Inggris :
Request
Rumus kalimat Request adalah :
Please, V-1 + O
atau
Please, Be + Complement
Contoh Rumus kalimat Request
Please, Come in
LIsten to Me, Please
Open Your Book!
Please, Be Happy
Please, Be Silent
Rumus kalimat Prohibition
Please, Dont + V1+O
Please, Don't + Be + Complement
Contoh Kalimat Prohibition
Please, Don't Tell Your Father
Please Don't Be sad
Request
Rumus kalimat Request adalah :
Please, V-1 + O
atau
Please, Be + Complement
Contoh Rumus kalimat Request
Please, Come in
LIsten to Me, Please
Open Your Book!
Please, Be Happy
Please, Be Silent
Rumus kalimat Prohibition
Please, Dont + V1+O
Please, Don't + Be + Complement
Contoh Kalimat Prohibition
Please, Don't Tell Your Father
Please Don't Be sad
Saat
kita berada di suatu lokasi publik misalnya rumah sakit, jalanan, tempat
perbelanjaan, toko buku, dan hotel, kita akan menemukan cukup banyak tanda atau
peringatan. Beberapa contohnya antara lain adalah peringatan dilarang merokok,
dilarang parkir, menjaga kebersihan, kemudian peringatan menonaktifkan
handphone.
Tahukah
Anda, bahwa semua peringatan dan pengumuman tersebut merupakan notice. Notice
merupakan suatu tulisan atau tanda yang dibuat untuk memberikan informasi,
instruksi, serta ajakan kepada publik. Salah satu bentuk notice adalah caution
dan akan saya berikan beberapa contohnya di bawah ini.
- No Smoking! (Dilarang merokok)
- No Alcoholic Beverages! (Tidak ada minuman keras)
- Smoking Permitted In This Area. (Merokok diizinkan di area ini)
- Watch Your Steps! (Perhatikan langkah Anda)
- Do Not Feed The Animals! (Jangan member makan binatang)
- Don’t Park in This Area! (Jangan parkir di area ini)
- No Gun Allowed Here! (Tidak diizinkan adanya senjata disini)
- Keep silent! (Tetap tenang atau Jangan ribut)
- No entry (Dilarang masuk)
- No hunting (Dilarang berburu)
- Turn left (Belok kiri)
- Turn right (Belok kanan)
- No Entry (dilarang masuk)
- Do not Enter The Room! (Dilarang masuk)
- Don’t cut the trees! (Jangan menebang pohon)
- Don’t touch the screen! (jangan sentuh layar)
- Hot surface! Do not touch! (Permukaan panas! Jangan sentuh!)
- Your Activities are Monitored By CCTV! (Aktivitas Anda diawasi oleh CCTV)
- Keep the Door Closed! (Jaga pintu untuk selalu tertutup)
- Do not Throw Trash In Toilet! (Jangan membuang sampah di toilet)
Bahasa
Inggris adalah bahasa dunia. Kunci yang
sangat penting dalam era globalisasi sekarang ini. Karena kian cepatnya
perkembangan teknologi dan informasi, menuntut kesiapan semua pihak untuk dapat
berkomunikasi dengan baik dan efektif. Penguasaan bahasa lain menjadi
keharusan bagi kita bila ingin berkomunikasi dan mendapatkan informasi.
Menguasai bahasa lebih dari satu akan memberikan keuntungan pada kita.
Diantaranya, Bahasa Inggris merupakan bahasa yang umum digunakan sebagai
bahasa dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, budaya, dan
lainnya. Selain itu, menjadikan komunikasi semakin luas dan mendorong kemajuan
karir.
Karena
pentingnya Bahasa Inggris ini, mari siapkan anak didik kita agar mereka dapat
bersaing secara global. Berikut adalah cara mengajarkan Bahasa Inggris pada
murid SD :
1. Ciptakan
suasana
Sebagai seorang guru, kita harus
menciptakan suasana yang hidup agar para murid menyenangi pelajaran yang kita
ajarkan. Tampilkan sikap yang selalu ceria dan antusias. Antusiasme akan
menular kepada para murid. Jika kita semangat, antusias, ceria dan tersenyum
kepada murid kita, maka murid kita juga akan membalas dengan antusias juga.
2. Biasakan
menggunakan ungkapan/ ekspresi/ kalimat perintah dalam Bahasa Inggris
Ketika kita terbiasa menggunakan
kalimat sederhana berupa command (perintah) kepada anak didik kita, maka
kita mengajarkan para murid untuk membiasakan diri mendengar dan mengucapkan
kalimat Bahasa Inggris sederhana. Suatu pengulangan, pembiasaan atau scaffolding
talk atau juga dinamakan language accompanying action atau bahasa
sebagai penyerta tindakan akan memberi keterampilan anak di dalam mendengarkan
dan mengucapkan, serta melakukan action sesuai dengan perintah yang
diucapkan oleh guru. Ini berarti bahasa tidak hanya sebagai teori semata.
Bahasa tidak berorientasi pada grammar saja akan tetapi justru suatu
bahasa yang paling penting adalah aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, dengan menggunakan ungkapan atau kalimat Bahasa Inggris menjadi hal
menarik dan tantangan bagi murid kita.
3. Menggunakan
media lagu dan permainan (songs and games)
Mengajar Bahasa Inggris dapat
dilakukan dengan media lagu dan permainan. Fungsi lainnya, sebagai pelengkap
atau juga sebagai sarana membangun semangat murid kembali dalam belajar. Lagu
anak dalam Bahasa Inggris dapat melatih anak mendengarkan, menyanyikan dan
melafalkannya dengan benar. Sebaiknya lagu dinyanyikan sesuai dengan tema
materi yang sedang dipelajari. Contoh, jika materi yang sedang dipelajari
adalah tentang Number, maka guru dapat memberikan lagu yang isinya
tentang Number. Selain lagu, juga ada permainan yang tidak kalah menarik
dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan permainan, murid menjadi terhibur,
belajar sambil bermain. Karena dunia murid SD adalah dunia bermain. Contoh
permainan yang dapat dimainkan adalah spider web, cards, guessing, kompetisi
lomba dan sebagainya. Sambil murid bermain games, dapat disisipi
pertanyaan dalam Bahasa Inggris. Dalam suasana bermain, anak semakin tertantang
dalam mengaplikasikan Bahasa Inggris dimana secara tidak langsung anak belajar
bahasa dengan cara yang tidak membosankan. Media internet juga bisa
dimanfaatkan untuk menjadi bank lagu atau permainan bagi para guru.
Kegiatan belajar mengajar tidak
terpaku di dalam kelas saja. Belajar mengajar juga dapat dilakukan di luar
kelas. Guru bisa mengajak murid-muridnya ke halaman sekolah, taman, dan lain
sebagainya. Sesuaikan dengan materi yang dipelajari. Hal ini akan sangat
membantu karena murid melihat objeknya secara nyata. Dengan cara ini anak
merasa senang dan tidak bosan atau monoton. Hasilnya, materi akan mudah
diterima oleh para murid.
5. Manfaatkan
media elektronik dan gambar
Guru bisa memanfaatkan computer,
radio tape, dvd player, handphone, gambar dan sebagainya untuk mendukung
kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris. Biasanya, anak akan cepat memahami
pelajaran dengan bantuan media karena anak dapat mendengarkan dan melihat
secara audio, visual dan audiovisual. Juga dapat menghindari kejenuhan dan
kebosanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar