Jumat, 27 Februari 2015

Direct Instruction for EYL ( Created by : Lily Hayati )



Direct Instruction

Instructional Principle: When teachers explain exactly what students are expected to learn, and demonstrate the steps needed to accomplish a particular academic task, students learn more.

Direct instruction rejects (or at least sets aside) the assumption that students will spontaneously develop insights on their own. Rather, direct instruction takes learners through the steps of learning systematically, helping them see both the purpose and the result of each step. The basic components of direct instruction are:

  1. Setting clear goals for students and making sure they understand these goals.
  2. Presenting a sequence of well-organized assignments.
  3. Giving students clear, concise explanations and illustrations of the subject matter.
  4. Asking frequent questions to see if the students understand the work.
  5. Giving students frequent opportunities to practice what they have learned.

Note that Direct Instruction (spelled with capital letters) often refers to a specific system for implementing direct instruction, developed by Siegfried Engelmann and others. (See the link to the Association for Direct Instruction.)
Direct instruction does not contradict the notion of constructivist learning, which maintains that learners must construct meaning for themselves with regard to any topic. A constructivist would simply say that with direct instruction learners receive assistance in developing meaning for themselves. That is, learners are more likely to develop insightful understandings about relatively "objective" topics if they receive expert guidance. The function of the teacher is to maximize the learner's active thinking about the topic. The learners still actively construct their own knowledge.

Not all topics are amenable to direct instruction. Direct instruction has proved especially effective in teaching basic skills (such as how to use a microscope or the definitions of important terms in biology) and skills that are fundamental to more complex activities (such as basic study skills or the prerequisite skills for long division). Direct instruction is not as likely to be useful for teaching less structured topics, such as English composition or the analysis of social issues. However, research has shown (e.g., Cotton, 1991) that as long as teachers also employ other effective pedagogical principles, direct instruction works in a surprisingly wide range of situations. An excellent discussion of direct instruction can be found in Rosenshine (1986).
Direct instruction is one of the activities that the computer performs especially well.


Direct Speech dan Indirect Speech pada Bahasa Inggris

Direct Speech dan Indirect Speech pada Bahasa Inggris

Kalimat langsung maupun kalimat tidak langsung mungkin adalah salah satu pelajaran yang sering Anda temui ketika sedang bersekolah, baik di SD, SMP, maupun pada saat SMA. Anda juga sudah paham dengan kalimat langsung dan tidak langsung pada Bahasa Indonesia. Pada Bahasa Inggris lebih sering disebut sebagai direct and indirect speech.
Pengertian dari kalimat langsung adalah kalimat yang dikutip dari perkataan seseorang tanpa merubah kata-kata dan selalu dibubuhkan tanda kutip pada kalimatnya. Sedangkan kalimat tidak langsung adalah kalimat yang merupakan penyampaian apa yang diucapkan seseorang tetapi di dalam kalimat tersebut terdapat perubahan kata-kata dan tidak mengubah maksud. Kalimat langsung dan tidak langsung terbagi menjadi tiga, yakni pernyataan (statement), perintah (command), dan pertanyaan (question).

Kalimat Perintah

Pada kalimat perintah, kalimat langsung dan tidak langsung terbagi menjadi kalimat perintah positif dan kalimat perintah negatif. Pada kalimat perintah perlu ditambahkan to di depan kalimatnya.
Perhatikan contoh berikut ini :
Kalimat perintah positif :
• He asked me, “open the door”
He asked me to open the door.
Kalimat perintah negatif :
• She told me, “don’t eat that meal”
She told me not to eat that meal

Kalimat Pernyataan

Dalam kalimat pernyataan, sering digunakan kata that (bahwa) sebagai penghubung antar kalimat pengantar dan kalimat yang dilaporkan.
Perhatikanlah contoh kalimat berikut ini :
• Kalimat langsung : He told his friend, “I have a new car”
Kalimat tidak langsung : He told his friend that he had a new car
• Kalimat langsung : She said, “I work in a factory”
Kalimat tidak langsung : She said that she worked in a factory.

Kalimat Pertanyaan

Pada kalimat tanya, kata-kata tanya seperti where, when, why, what, who, how, dan lain-lain digunakan sebagai kata hubung.
Contoh :
• That girl asked me, “where do you live?”
That girl asked me where i lived
• Jane asked me, “When did you get back from your trip?”
Jane asked me when I had got back from my trip.
Jika kalimat tanya membutuhkan jawaban yes or no, kata yang kita gunakan adalah if atau whether (jika, apakah).
Contoh :
• The teacher asked me, “have you finish your homework?”
The teacher asked me if i had finished my homework.
• John asked me, “did you see Jane at the party yesterday?”
John asked me whether I had seen Jane at the party yesterday
Kalimat perintah (imperative sentence) digunakan untuk memberikan perintah (command), yaitu  menyuruh orang untuk melakukan sesuatu dan memberikan larangan (prohibition), yaitu melarang orang untuk melakukan sesuatu.

Kalimat ini menggunakan katakerja bentuk pertama, baik katakerja yang tidak beraturan (irregular verbs)  maupun katakerja yang beraturan (regular verbs). Untuk memberikan perintah atau larangan, kita tidak perlu menyebutkan subject-nya (pelakunya). Menggunakan kata " please /pli:z/ " untuk memperhalus perintah dan larangan. Please bisa ditempatkan diawal kalimat ataupun diakhir kalimat.

Contoh memberikan perintah (giving command):
  1. Please, go to school.
    Pergilah ke sekolah.
  2. Please, help me.
    Tolonglah saya.
  3. Please, study hard.
    Belajarlah dengan keras.
  4. Please, write down the sentence.
    Catatlah kalimat tersebut.
  5. Please, read the letter.
    Bacalah surat tersebut.
  6. Please, do the homework.
    Kerjakanlah latihan tersebut.
  7. Please, come early.
    Datanglah pagi-pagi/awal.
  8. Please, catch the rabbit.
    Tangkaplah kelinci tersebut.
  9. Please, smile.
    Senyumlah.
  10. Please, open the door.
    Bukalah pintu.
  11. Please, close the window.
    Tutuplah jendela.
  12. Please, tell about it.
    Ceritakanlah tentang benda.
Contoh memberikan larangan (giving prohibition), menggunakan don't /dont/ artinya jangan.
  1. Don't cry, please.
    Janganlah menangis.
  2. Don't leave me, please.
    Janganlah tinggalkan saya.
  3. Don't say that, please.
    Janganlah  katakan itu.
  4. Don't do that, please.
    Janganlah lakukan itu.
  5. Don't go out, please.
    Janganlah pergi keluar.
  6. Don't ask them, please.
    Janganlah tanyakan mereka.
  7. Don't answer the question, please.
    Janganlah jawab pertanyaan tersebut.
  8. Don't touch the rose, please.
    Janganlah sentuh mawar tersebut.
  9. Don't drink coffee, please.
    Janganlah minum kopi.
  10. Don't mention my name, please.
    Janganlah sebut nama saya.
  11. Don't tell him, please.
    Janganlah beritahu dia(lk).
  12. Don't give up, please.
    Janganlah menyerah.
Latihan (Exercise). Berikan perintah (please, give command).
  1. Bangunkanlah 1000 candi untuk saya.
  2. Nyanyikanlah sebuah lagu.
  3. Temukanlah gadis tersebut.
  4. Buatlah secangkir kopi.
  5. Pikirkanlah tentang ujian.
  6. Mengertilah.
  7. Terbanglah ke Roma.
  8. Hidupkanlah mobil tersebut.
  9. Kunjungilah Pulau Komodo.
  10. Undanglah Cindy.
  11. Jawablah pertanyaan tersebut.
  12. Kuncilah pintu.
Latihan (Exercise). Berikan larangan (please, give prohibition).
  1. Janganlah tutup jendela.
  2. Janganlah sakiti hati saya.
  3. Janganlah tanam mawar merah tersebut.
  4. Janganlah sembunyikan perasaan kamu.
  5. Janganlah berhenti disini.
  6. Janganlah melanggar janji kamu.
  7. Janganlah bicara dengan mereka.
  8. Janganlah mengganggu dia(pr).
  9. Janganlah menggendong bayi tersebut.
  10. Janganlah menunda rapat tersebut.
  11. Janganlah membuat sebuah kesalahan.
  12. Janganlah mengotori perpustakaan tersebut.
Contoh memberikan perintah dengan kata sifat (adjective).
  1. Please, bediligent.
    Rajinlah.
  2. Please, be careful.
    Hati-hatilah.
  3. Please, be polite.
    Sopanlah.
  4. Please, be honest.
    Jujurlah.
  5. Please, be early.
    Lekaslah.
  6. Please, be happy.
    Besenanglah.
  7. Please, be quiet.
    Tenanglah.
  8. Please, be slow.
    Pelan-pelanlah.
  9. Please, be smart.
    Pintarlah.
  10. Please, be patient.
    Sabarlah.
  11. Please, be serious.
    Seriuslah.
  12. Please, be active.
    Giatlah.
  13. dan lain-lain.
Contoh memberikan larangan dengan kata sifat (adjective).
  1. Please, don't be careless.
    Janganlah ceroboh.
  2. Please, don't be lazy.
    Janganlah malas.
  3. Please, don't be stupid.
    Janganlah bodoh.
  4. Please, don't be crazy.
    Janganlah gila.
  5. Please, don't be noisy.
    Janganlah ribut.
  6. Please, don't be sad.
    Janganlah bersedih.
  7. Please, don't be fussy.
    Janganlah rewel.
  8. Please, don't be gloomy.
    Janganlah murung.
  9. Please, don't be angry.
    Janganlah  marah.
  10. Please, don't be disappointed.
    Janganlah kecewa.
  11. Please, don't be hopeless.
    Janganlah putus asa.
  12. Please, don't be jealous. Janganlah cemburu.
  13. Please, don't be naughty.
    Janganlah nakal.
  14. dan lain-lain. 

Kalimat Larangan (Prohibition) merupakan suatu kalimat isinya untuk melarang atau dengan kata lain memerintahkan orang lain untuk tidak melakukan sesuatu.


Kalimat Larangan (prohibition) biasanya ditandai dengan kata: “don’t” ; “May not” dan di akhir kalimat ditandai dengan tanda seru ”!”


Contoh kalimat larangan dapat dilihat sebagai berikut:
Don’t clean the blackboard! please. I am still taking some notes
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGzpvzjWMh8yWCcv979_ScyseVoIyERB47wQqbm2CyIWNqhpSExi8Cs3b_iznsBletxRs21S00DPgVvpLF9zKVzD_iSHH9bpqA9zaVzwsxq9_cF1EVDR-8c8RJmevyEbbB7izQaOUiMWVE/s200/Prohibition.jpg
 Ilustrasi: bagaimanajika.wordpress.com
No Smoking (dilarang merokok)

No Entry (dilarang masuk)

Don’t eat to fast! (Jangan makan terburu-buru)
Don't touch the screen (jangan sentuh layar)

No littering (jangan buang sampah sembarangan)
No Left Turning (dilarang belok kiri)
No Right Turning (dilarang belok kanan)
Don't pick the flower (jangan memetik bunga)

Don’t be noise (Jangan ribut)
Don't come late (jangan terlambat)
Don't make a noise (jangan membuat kegaduhan)

Do not leave the room dirty (jangan biarkan ruangan kotor)
No parking (dilarang parkir)
No hunting (dilarang berburu)



Secara simple, kita bisa membuat rumus sederhana dalam menyusun kalimat larangan yakni sebagai berikut:

(please+)Don’t + kata Kerja (+objek+kata keterangan) (+, please)!
Pola diatas di gunakan ketika menggunakan kata kerja, sedangkan 

(please+)Don’t + be + kata sifat/kata keterangan (+, please)!
Di gunakan ketika menggunakan kata sifat.

Catatan : kata “please” bisa ditulis, bisa juga tidak, bergantung pada tingkat kehalusan bicara. Jika perintah/larangan bernada tegas/keras, maka kata “please” biasanya tdk digunakan.


Selain itu, dalam membuat sebuah kalimat larangan tidak selalu berpatokan pada kata don’t, untuk lebih jelasnya perhatikan contoh kalimat yang saya tuliskan di awal.

Dalam bahasa Inggris ada Struktur struktur terntentu untuk mengucapkan kalimat perminta (Request) dan Kalimat Larangan (prohibition), Berikut Rumus dan Contoh Kalimat Permintaan (Request) dan Larangan (Prohibition) Dalam Bahasa Inggris :

Request
Rumus kalimat Request adalah :
Please, V-1 + O
atau
Please, Be + Complement

Contoh Rumus kalimat Request
Please, Come in
LIsten to Me, Please
Open Your Book!

Please, Be Happy
Please, Be Silent

Rumus kalimat Prohibition

Please, Dont + V1+O
Please, Don't + Be + Complement

Contoh Kalimat Prohibition
Please, Don't Tell Your Father

Please Don't Be sad

Saat kita berada di suatu lokasi publik misalnya rumah sakit, jalanan, tempat perbelanjaan, toko buku, dan hotel, kita akan menemukan cukup banyak tanda atau peringatan. Beberapa contohnya antara lain adalah peringatan dilarang merokok, dilarang parkir, menjaga kebersihan, kemudian peringatan menonaktifkan handphone.
Tahukah Anda, bahwa semua peringatan dan pengumuman tersebut merupakan notice. Notice merupakan suatu tulisan atau tanda yang dibuat untuk memberikan informasi, instruksi, serta ajakan kepada publik. Salah satu bentuk notice adalah caution dan akan saya berikan beberapa contohnya di bawah ini.
  1. No Smoking! (Dilarang merokok)
  2. No Alcoholic Beverages! (Tidak ada minuman keras)
  3. Smoking Permitted In This Area. (Merokok diizinkan di area ini)
  4. Watch Your Steps! (Perhatikan langkah Anda)
  5. Do Not Feed The Animals! (Jangan member makan binatang)
  6. Don’t Park in This Area! (Jangan parkir di area ini)
  7. No Gun Allowed Here! (Tidak diizinkan adanya senjata disini)
  8. Keep silent! (Tetap tenang atau Jangan ribut)
  9. No entry (Dilarang masuk)
  10. No hunting (Dilarang berburu)
  11. Turn left (Belok kiri)
  12. Turn right (Belok kanan)
  13. No Entry (dilarang masuk)
  14. Do not Enter The Room! (Dilarang masuk)
  15. Don’t cut the trees! (Jangan menebang pohon)
  16. Don’t touch the screen! (jangan sentuh layar)
  17. Hot surface! Do not touch! (Permukaan panas! Jangan sentuh!)
  18. Your Activities are Monitored By CCTV! (Aktivitas Anda diawasi oleh CCTV)
  19. Keep the Door Closed! (Jaga pintu untuk selalu tertutup)
  20. Do not Throw Trash In Toilet! (Jangan membuang sampah di toilet)















Bahasa Inggris adalah bahasa dunia. Kunci yang sangat penting dalam era globalisasi sekarang ini. Karena kian cepatnya perkembangan teknologi dan informasi, menuntut kesiapan semua pihak untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif. Penguasaan bahasa lain menjadi keharusan bagi kita bila ingin berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Menguasai bahasa lebih dari satu akan memberikan keuntungan pada kita. Diantaranya, Bahasa Inggris merupakan bahasa yang umum digunakan sebagai bahasa dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, budaya, dan lainnya. Selain itu, menjadikan komunikasi semakin luas dan mendorong kemajuan karir.
Karena pentingnya Bahasa Inggris ini, mari siapkan anak didik kita agar mereka dapat bersaing secara global. Berikut adalah cara mengajarkan Bahasa Inggris pada murid SD :
1.    Ciptakan suasana
Sebagai seorang guru, kita harus menciptakan suasana yang hidup agar para murid menyenangi pelajaran yang kita ajarkan. Tampilkan sikap yang selalu ceria dan antusias. Antusiasme akan menular kepada para murid. Jika kita semangat, antusias, ceria dan tersenyum kepada murid kita, maka murid kita juga akan membalas dengan antusias juga.
2.    Biasakan menggunakan ungkapan/ ekspresi/ kalimat perintah dalam Bahasa Inggris
Ketika kita terbiasa menggunakan kalimat sederhana berupa command (perintah) kepada anak didik kita, maka kita mengajarkan para murid untuk membiasakan diri mendengar dan mengucapkan kalimat Bahasa Inggris sederhana. Suatu pengulangan, pembiasaan atau scaffolding talk atau juga dinamakan language accompanying action atau bahasa sebagai penyerta tindakan akan memberi keterampilan anak di dalam mendengarkan dan mengucapkan, serta melakukan action sesuai dengan perintah yang diucapkan oleh guru. Ini berarti bahasa tidak hanya sebagai teori semata. Bahasa tidak berorientasi pada grammar saja akan tetapi justru suatu bahasa yang paling penting adalah aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan menggunakan ungkapan atau kalimat Bahasa Inggris menjadi hal menarik dan tantangan bagi murid kita.
3.    Menggunakan media lagu dan permainan (songs and games)
Mengajar Bahasa Inggris dapat dilakukan dengan media lagu dan permainan. Fungsi lainnya, sebagai pelengkap atau juga sebagai sarana membangun semangat murid kembali dalam belajar. Lagu anak dalam Bahasa Inggris dapat melatih anak mendengarkan, menyanyikan dan melafalkannya dengan benar. Sebaiknya lagu dinyanyikan sesuai dengan tema materi yang sedang dipelajari. Contoh, jika materi yang sedang dipelajari adalah tentang Number, maka guru dapat memberikan lagu yang isinya tentang Number. Selain lagu, juga ada permainan yang tidak kalah menarik dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan permainan, murid menjadi terhibur, belajar sambil bermain. Karena dunia murid SD adalah dunia bermain. Contoh permainan yang dapat dimainkan adalah spider web, cards, guessing, kompetisi lomba dan sebagainya. Sambil murid bermain games, dapat disisipi pertanyaan dalam Bahasa Inggris. Dalam suasana bermain, anak semakin tertantang dalam mengaplikasikan Bahasa Inggris dimana secara tidak langsung anak belajar bahasa dengan cara yang tidak membosankan. Media internet juga bisa dimanfaatkan untuk menjadi bank lagu atau permainan bagi para guru.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr516nxcoR033LFxyQk2DDKywO_ylp8obPqgrh2QugjrvUEtlaxCEUxRxFFpNxMcnJfngMunDgL3tz1BrBBJWzocZhQ9GzOYmli3rEY1ZpCvYuyJD-3HsknujDk94RXhI4hfKd0W_7nq4/s320/the-numbers-english.jpg4.    Belajar di luar kelas
Kegiatan belajar mengajar tidak terpaku di dalam kelas saja. Belajar mengajar juga dapat dilakukan di luar kelas. Guru bisa mengajak murid-muridnya ke halaman sekolah, taman, dan lain sebagainya. Sesuaikan dengan materi yang dipelajari. Hal ini akan sangat membantu karena murid melihat objeknya secara nyata. Dengan cara ini anak merasa senang dan tidak bosan atau monoton. Hasilnya, materi akan mudah diterima oleh para murid.
5.    Manfaatkan media elektronik dan gambar
Guru bisa memanfaatkan computer, radio tape, dvd player, handphone, gambar dan sebagainya untuk mendukung kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris. Biasanya, anak akan cepat memahami pelajaran dengan bantuan media karena anak dapat mendengarkan dan melihat secara audio, visual dan audiovisual. Juga dapat menghindari kejenuhan dan kebosanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar