A. Hakikat Profesi
Profesi melibatkan beberapa istilah yang berkaitan, yaitu :
profesi, profesionalitas, profesional, profesionalisasi, dan profesionalisme
(Abin Syamsuddin Makmun, 1999). Profesi menunjuk pada
suatu pelayanan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan
kesetiaan terhadapnya (Dedi Supriadi, 1998 : 95). Profesionalitas menunjuk pada
kualitas atau sikap pribadi individu terhadap suatu pekerjaan. Profesional
menunjuk pada penampilan seseorang yang sesuai dengan tuntutan yang seharusnya
dan menunjuk pada orangnya itu sendiri. Profesionalisasi menunjuk pada
proses menjadikan seseorang sebagai profesional. Profesionalisme menunjuk pada
(a) derajat penampilan seseorang sebagai profesional; tinggi, rendah sedang,
dan (b) sikap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar
yang paling ideal dari kode etik profesinya.
Publict Trust atau
kepercayaan masyarakat (Bigs dan Blocher, 1986 : 7). Kepercayaan masyarakat
yang menjadi penopang suatu profesi didasari oleh tiga perangkat keyakinan.
Pertama, kepercayaan masyarakat terjadi dengan adanya suatu persepsi tentang
kompetensi. Kedua, adanya persepsi masyarakat bahwa kelompok-kelompok
profesional mengatur dirinya dan lebih lanjut diatur oleh masyarakat
berdasarkan minat dan kepentingan masyarakat. Ketiga, persepsi yang melahirkan
kepercayaan masyarakat itu ialah anggota-anggota suatu profesi memiliki
motivasi untuk memberikan layanan kepada orang-orang dengan siapa mereka
bekerja.
B. Ciri-Ciri Profesi
Erik Hoyle (1969 : 80-85) mengemukakah enam ciri profesi, yaitu:
a. A profession performa an esential social service (suatu profesi menunjukkan suatu pelayanan sosial)
b. A profession is founded up on a systematic body of knowledge (suatu profesi didasari oleh tubuh
keilmuan yang sistematis);
c. A profession requires a lengthy periode of academic and practical Training (suatu profesi memerlukan
c. A profession requires a lengthy periode of academic and practical Training (suatu profesi memerlukan
suatu pendidikan dan latihan dalam periode
waktu yang cukup lama);
d. A profession has a light degree of autonomy (suatu profesi memiliki otonomi yang tinggi);
e. A profession has a code of ethics (suatu profesi memliki kode etik);
f. A profession gengerat in service growth (suatu profesi berkembang dalam proses pemberian layanan).
d. A profession has a light degree of autonomy (suatu profesi memiliki otonomi yang tinggi);
e. A profession has a code of ethics (suatu profesi memliki kode etik);
f. A profession gengerat in service growth (suatu profesi berkembang dalam proses pemberian layanan).
Dedi Supriadi 91998 : 96)
mengemukakah lima ciri suatu profesi.
Pertama, pekerjaan itu mempunyai fungsi dan
signifikansi sosial karena diperlukan mengabdi kaepada masyarakat. Kedua,
profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh lewat pendidikan dan
latihan yang “lama” dan intensif serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang
secara sosial dapat dipertanggungjawabkan.
1.
Organisasi
Profesi Kependidikan
Sesuai dengan hakikat profesi dan ciri-cirinya, dapatlah diterima bahwa jabatan kependidikan / keguruan merupakan suatu profesi. Pekerjaan sebagai guru muncul dari kepercayaan masyarakat dan mengabdikan diri pada masyarakat. Profesi keguruan didukung oleh suatu disiplin ilmu, yaitu ilmu keguruan dan ilmu pendidikan. Profesi ini juga memiliki kode etik dan organisasi profesinya. Dari pekerjaan ini seroang guru memperoleh imbalan finansial dari masyarakat sebagai konsekuensi dari layanan yang diberikannya.
Sesuai dengan hakikat profesi dan ciri-cirinya, dapatlah diterima bahwa jabatan kependidikan / keguruan merupakan suatu profesi. Pekerjaan sebagai guru muncul dari kepercayaan masyarakat dan mengabdikan diri pada masyarakat. Profesi keguruan didukung oleh suatu disiplin ilmu, yaitu ilmu keguruan dan ilmu pendidikan. Profesi ini juga memiliki kode etik dan organisasi profesinya. Dari pekerjaan ini seroang guru memperoleh imbalan finansial dari masyarakat sebagai konsekuensi dari layanan yang diberikannya.
C . Fungsi Organisasi Profesi
kependidikan
Organisasi profesi kependidikan berfungsi sebagai pemersatu seluruh anggota profesi dalam kiprahnya menjalankan tugas keprofesiannya, dan memiliki fungsi peningkatan kemampuan profesional profesi ini.
Organisasi profesi kependidikan berfungsi sebagai pemersatu seluruh anggota profesi dalam kiprahnya menjalankan tugas keprofesiannya, dan memiliki fungsi peningkatan kemampuan profesional profesi ini.
1. Fungsi
Pemersatu
Abin Syamsuddin, 1999 : 95, yaitu dorongan yang menggerakkan para profesional untuk membentuk suatu organisasi keprofesian.
Abin Syamsuddin, 1999 : 95, yaitu dorongan yang menggerakkan para profesional untuk membentuk suatu organisasi keprofesian.
2.Fungsi Peningkatan
Kemampuan Profesional
Fungsi kedua dari organisasi kependidikan adalah meningkatkan kemampuan profesional pengemban profesi kependidikan ini. Fungsi ini secara jelas tertuang dalam PP No. 38 tahun 1992, pasal 61 yang berbunyi:
C. Tujuan Organisasi Profesi Kependidikan
Sebagaimana dijelaskan dalam PP No. 38 tahun 1992, pasal 61, ada lima misi dan tujuan organisasi kependidikan, yaitu : meningkatkan dan/atau mengembangkan. Sedangkan visinya secara umum ialah terwujudnya tenaga kependidikan yang profesional.
1. Meningkatkan dan / atau mengembangkan karier anggota
2. Meningkatkan dan / atau mengembangkan kemampuan anggota.
3. Meningkatkan dan mengembangkan kewenangan profesional anggota.
4. Meningkatkan dan / atau mengembangkan martabat anggota.
5. Meningkatkan dan mengembangkan kesejahteraan
Fungsi kedua dari organisasi kependidikan adalah meningkatkan kemampuan profesional pengemban profesi kependidikan ini. Fungsi ini secara jelas tertuang dalam PP No. 38 tahun 1992, pasal 61 yang berbunyi:
C. Tujuan Organisasi Profesi Kependidikan
Sebagaimana dijelaskan dalam PP No. 38 tahun 1992, pasal 61, ada lima misi dan tujuan organisasi kependidikan, yaitu : meningkatkan dan/atau mengembangkan. Sedangkan visinya secara umum ialah terwujudnya tenaga kependidikan yang profesional.
1. Meningkatkan dan / atau mengembangkan karier anggota
2. Meningkatkan dan / atau mengembangkan kemampuan anggota.
3. Meningkatkan dan mengembangkan kewenangan profesional anggota.
4. Meningkatkan dan / atau mengembangkan martabat anggota.
5. Meningkatkan dan mengembangkan kesejahteraan
D.
Tenaga Kependidikan
adalah anggota masyarakat yang mengabdikan
diri dan diangkat untuk menunjang Penyelenggaraan Pendidikan.Yang termasuk kedalam
tenaga kependidikan adalah:
E. Kepala Satuan Pendidikan
Kepala Satuan
Pendidikan yaitu
orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk memimpin satuan pendidikan
tersebut. Kepala Satuan Pendidikan harus mampu melaksanakan peran dan tugasnya
sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, figur dan mediator (Emaslim-FM) Istilah lain untuk
Kepala Satuan Pendidikan adalah: Kepala sekolah , rector, dan directure.
F. Pendidik
Pendidik atau di Indonesia lebih dikenal
dengan pengajar, adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidik mempunyai
sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu:
Guru, Dosen , Konselor, Pamong belajar,widyaiswara ,tutor ,fasilitator ,Ustadz, dan sebutan lainnya.
G. Tenaga Kependidikan lainnya
Orang yang berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung
terlibat dalam proses pendidikan, diantaranya:
- Wakil-wakil/Kepala urusan umumnya pendidik yang mempunyai tugas tambahan dalam bidang yang khusus, untuk membantu Kepala Satuan Pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan pada institusi tersebut. Contoh: Kepala Urusan Kurikulum
- Tata usaha, adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam bidang administrasi instansi tersebut. Bidang administrasi yang dikelola diantaranya;
- Administrasi surat menyurat dan pengarsipan,
- Administrasi Kepegawaian,
- Administrasi Peserta Didik,
- Administrasi Keuangan,
- Administrasi Inventaris dan lain-lain.
- Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan bahan di Laboratorium.
- Pustakawan (lihat perpustakaan)
- Pelatih ekstrakurikuler,
- Petugas keamanan (penjaga sekolah), Petugas kebersihan, dan lainya.
H. Definisi Profesi Guru
Definisi yang
kita kenal sehari-hari adalah bahwa guru merupakan orang yang harus digugu dan
ditiru, dalam arti orang yang memiliki charisma
atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani. Mengutip pendapat Laurence D.
Hazkew dan Jonathan C. Mc Lendon dalam bukunya This is Teaching (hlm 10):
“Teacher is professional person who conducts classes.” (Guru adalah seseorang
yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas). Sedangkan menurut
Jean D. Grambs dan C. Morris Mc Clare (Guru adalah mereka yang secara sadar
mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seseorang individu hingga dapat
terjadi pendidikan).
Seperti dijelaskan sebelumnya, guru
bermakna sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
jalur pendidikan formal. Sejalan dengan itu, guru memiliki peran yang bersifat
multi fungsi, lebih dari sekedar yang tertuang pada produk hukum tentang guru,
seperti UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan PP No. 74 tentang Guru.
Mujtahid (2010) mengemukakan bahwa guru berperan sebagai perancang, penggerak, evaluator, dan motivator dideskripsikan seperti berikut
ini .
TUGAS
GURU
Guru
memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas,dalam
bentuk PENGABDIAN. Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang di luar bidang kependidikan.
1.
Bidang
Profesi meliputi :1.Mendidik : meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai
hidup.2.Mengajar : meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
danteknologi.3.Melatih : mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
2.
Bidang
Kemanusiaan : di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orangtua kedua
yang mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola parasiswanya, dan menjadi
motivasi bagi siswanya dalam belajar.
3.
Bidang
Kemasyarakatan : masyarakat menempatkan guru pada tempat yanglebih terhormat
dilingkungannya karena dari seorang guru diharapkanmasyarakat dapat memperoleh
ilmu pengetahuan.
“ KINERJA GURU “
A.Pengertian Kinerja
Dalam Kamus Bahasa
Indonesia dikemukakan bahwa kinerja merupakan sebagai: Sesuatu yang dicapai,
Prestasi yang diperlihatkan dalam Kemampuan kerja.
Berikut pengertian kinerja yang
berbeda-beda menurut para ahli :
a.Fattah (1999: 19) kinerja atau prestasi kerja (performance) merupakan ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu.
b.Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 9), mengemukakan bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
c.Sedarmayanti (2001: 50) bahwa kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja atau penampilan kerja.
d.Samsudin (2005: 159) menyebutkan bahwa kinerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai seseorang, unit atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan.
e.Gomes (2003: 142) mengatakan bahwa kinerja adalah catatan hasil produksi pada fungsi pekerjaan yang spesifik atau aktivitas selama periode waktu tertentu.
f.Rivai (2005: 14) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
2.Penilaian Kinerja
Kinerja mempunyai hubungan erat dengan masalah produktivitas karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut maka upaya untuk mengadakan penilaian terhadap kinerja di suatu organisasi merupakan hal penting. Karena melalui penilaian kinerja, hasilnya dapat dijadikan sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja karyawan dan sebagai bahan bagi pimpinan untuk menaikkan jenjang karier karyawan yang berprestasi. Malayu S.P Hasibuan (2007: 88) memaparkan bahwa penilaian kinerja adalah evaluasi terhadap perilaku, prestasi kerja dan potensi pengembangan yang telah dilakukan. Dengan demikian penilaian kinerja merupakan wahana untuk mengevaluasi perilaku dan kontribusi pegawai terhadap pekerjaan dan organisasi.
a.Fattah (1999: 19) kinerja atau prestasi kerja (performance) merupakan ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu.
b.Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 9), mengemukakan bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
c.Sedarmayanti (2001: 50) bahwa kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja atau penampilan kerja.
d.Samsudin (2005: 159) menyebutkan bahwa kinerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai seseorang, unit atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan.
e.Gomes (2003: 142) mengatakan bahwa kinerja adalah catatan hasil produksi pada fungsi pekerjaan yang spesifik atau aktivitas selama periode waktu tertentu.
f.Rivai (2005: 14) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
2.Penilaian Kinerja
Kinerja mempunyai hubungan erat dengan masalah produktivitas karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut maka upaya untuk mengadakan penilaian terhadap kinerja di suatu organisasi merupakan hal penting. Karena melalui penilaian kinerja, hasilnya dapat dijadikan sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja karyawan dan sebagai bahan bagi pimpinan untuk menaikkan jenjang karier karyawan yang berprestasi. Malayu S.P Hasibuan (2007: 88) memaparkan bahwa penilaian kinerja adalah evaluasi terhadap perilaku, prestasi kerja dan potensi pengembangan yang telah dilakukan. Dengan demikian penilaian kinerja merupakan wahana untuk mengevaluasi perilaku dan kontribusi pegawai terhadap pekerjaan dan organisasi.
Simamora
(2004: 338) menyebutkan bahwa penilaian kinerja (performance appraisal) adalah
proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja
individu karyawan
Sementara Samsudin (2005: 159) menyebutkan penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses oleh organisasi untuk mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.
Sementara Samsudin (2005: 159) menyebutkan penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses oleh organisasi untuk mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.
Sedangkan menurut Siswanto (2003: 231) penilaian kinerja
adalah suatu kegiatan yang dilakukan manajemen atau penyelia. Penilai untuk
menilai kinerja tenaga kerja dengan cara membandingkan kinerja atas kinerja
dengan uraian atau deskripsi pekerjaan dalam suatu periode tertentu biasanya
setiap akhir tahun. Berdasarkan pengertian tentang kinerja di atas dapat
disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai
seseorang dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria tertentu dan dievaluasi
oleh orang-orang tertentu terutama atasan pegawai yang bersangkutan. Tujuan
Penilaian kinerja sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara
keseluruhan.
3.Tujuan penilaian kinerja
Menurut Syafarudin Alwi (2000: 187) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development. Yang bersifat evaluation harus menyelesaikan: Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi, hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision dan hasil penilaian digunakan sebagai dasar mengevaluasi system seleksi. Sedangkan yang bersifat development harus menyelesaikan: Prestasi riil yang dicapai individu, kelemahan-kelemahan individu yang menghemat kinerja dan prestasi-prestasi yang dikembangkan.
Menurut Syafarudin Alwi (2000: 187) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development. Yang bersifat evaluation harus menyelesaikan: Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi, hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision dan hasil penilaian digunakan sebagai dasar mengevaluasi system seleksi. Sedangkan yang bersifat development harus menyelesaikan: Prestasi riil yang dicapai individu, kelemahan-kelemahan individu yang menghemat kinerja dan prestasi-prestasi yang dikembangkan.
Konstribusi hasil-hasil penilain merupakan suatu yang sangat
bermanfaat bagi perencanaan kebijakan sekolah. Adapun terperinci manfaat
penilaian kinerja bagi sekolah adalah:
1)Penyesuaian-penyesuaian kompensasi personil sekolah.
2)Perbaikan kinerja personil sekolah.
3)Kebutuhan latihan dan pengembangan personil sekolah.
4)Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan personil baru.
5)Untuk kepentingan penelitian personil sekolah.
6)Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain personil sekolah.
1)Penyesuaian-penyesuaian kompensasi personil sekolah.
2)Perbaikan kinerja personil sekolah.
3)Kebutuhan latihan dan pengembangan personil sekolah.
4)Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan personil baru.
5)Untuk kepentingan penelitian personil sekolah.
6)Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain personil sekolah.
Sebutan guru dapat menunjukkan suatu profesi atau jabatan fungsional
dalam bidang pendidikan dan pembelajaran atau seseorang yang menduduki dan
melaksanakan tugas dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Dalam
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia
Pasal 39 ayat 3 dinyatakan bahwa pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan
dasar dan menengah disebut guru. Sementara itu, tugas guru sebagaimana disebutkan dalam Pasal
39 ayat 2 adalah merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini berarti bahwa selain
mengajar atau proses pembelajaran, guru juga mempunyai tugas melaksanakan
pembimbingan maupun pelatihan pelatihan bahkan perlu melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat sekitar.
Untuk
dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, maka seorang guru harus
mempunyai sejumlah kompetensi atau menguasai sejumlah pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang terkait dengan bidang tugasnya. Kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru dapat mencakup kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Kompetensi pedagogik adalah
berkaitan dengan kemampuan mengelola pembelajaran, sedang kompetensi
kepribadian adalah kemampuan pribadi yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan
berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi sosial berkaitan
dengan kemampuan hubungan antar pribadi dan dalam kehidupan bermasyarakat.
Sedangkan, kompetensi professional adalah kemampuan dalam penguasaan materi
pembelajaran dan bidang keahliannya. Guru yang mempunyai kompetensi profesional
akan terlihatdalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya di sekolah/ madrasah
tempat ia bekerja.
Menurut Davis dan Thomas, bahwa guru yang efektif mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
1)Mempunyai pengetahuan yang terkait dengan iklim belajar di kelas yang mencakup:
a)memiliki keterampilan interpersonal khususnya kemampuan untuk menunjukkan empati, penghargaan terhadap peserta didik, dan ketulusan.
b)menjalin hubungan yang baik dengan peserta didik.
c)mampumenerima, mengakui dan memperhatikan peserta didik secara ikhlas.
d)menunjukkan minat dan antusias yang tinggi dalam mengajar.
e)mampumenciptakan atmosfir untuk tumbuhnya kerjasama dan kohesivitas dalam dan antar kelompok peserta didik.
f)mampu melibatkan peserta didik dalam mengorganisir dan merencanakan kegiatan pembelajaran.
g)mampu mendengarkan peserta didik dan menghargai haknya untuk berbicara dalam setiap diskusi.
h)mampumeminimalkan friksi-friksi di kelas.
1)Mempunyai pengetahuan yang terkait dengan iklim belajar di kelas yang mencakup:
a)memiliki keterampilan interpersonal khususnya kemampuan untuk menunjukkan empati, penghargaan terhadap peserta didik, dan ketulusan.
b)menjalin hubungan yang baik dengan peserta didik.
c)mampumenerima, mengakui dan memperhatikan peserta didik secara ikhlas.
d)menunjukkan minat dan antusias yang tinggi dalam mengajar.
e)mampumenciptakan atmosfir untuk tumbuhnya kerjasama dan kohesivitas dalam dan antar kelompok peserta didik.
f)mampu melibatkan peserta didik dalam mengorganisir dan merencanakan kegiatan pembelajaran.
g)mampu mendengarkan peserta didik dan menghargai haknya untuk berbicara dalam setiap diskusi.
h)mampumeminimalkan friksi-friksi di kelas.
2)Kemampuan
yang terkait dengan strategi manajemen pembelajaran.
3)Mempunyai kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik (feed back) dan penguatan (reinforcement), yang terdiri atas:
4)mempunyai kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri.
3)Mempunyai kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik (feed back) dan penguatan (reinforcement), yang terdiri atas:
4)mempunyai kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri.
Kinerja guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk
melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program
pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran.
Kinerja guru yang dicapai harus berdasarkan standar kemampuan profesional selama
melaksanakan kewajiban sebagai guru di sekolah.
Berkaitan dengan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengaj ar,
terdapat Tugas Keprofesionalan Guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen yaitu merencanakan
pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran. Kinerja Guru yang baik tentunya
tergambar pada penampilan mereka baik dari penampilan kemampuan akademik maupun
kemampuan profesi menjadi guru artinya mampu mengelola pengajaran di dalam
kelas dan mendidik siswa di luar kelas dengan sebaik-baiknya.
Unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam proses penilaian kinerja guru menurut Siswanto dalam Lama tenggo (2001:34) adalah sebagai berikut :
Unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam proses penilaian kinerja guru menurut Siswanto dalam Lama tenggo (2001:34) adalah sebagai berikut :
1)Kesetiaan.
Kesetiaan adalah tekad dan kesanggupan untuk menaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab.
Kesetiaan adalah tekad dan kesanggupan untuk menaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab.
2)Prestasi
Kerja.
Prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.
Prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.
3)Tanggung
Jawab.
Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani membuat risiko atas keputusan yang diambilnya. Tanggung jawab dapat merupakan keharusan pada seorang karyawan untuk melakukan secara layak apa yang telah diwajibkan padanya. Menurut Westra dalam Akadum (1999: 86) Untuk mengukur adanya tanggung jawab dapat dilihat dari: a). Kesanggupan dalam melaksanakan perintah dan kesanggupan kerja. b). Kemampuan menyelesaikan tugas dengan tepat dan benar. c). Melaksanakan tugas dan perintah yang diberikan sebaik-baiknya.
Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani membuat risiko atas keputusan yang diambilnya. Tanggung jawab dapat merupakan keharusan pada seorang karyawan untuk melakukan secara layak apa yang telah diwajibkan padanya. Menurut Westra dalam Akadum (1999: 86) Untuk mengukur adanya tanggung jawab dapat dilihat dari: a). Kesanggupan dalam melaksanakan perintah dan kesanggupan kerja. b). Kemampuan menyelesaikan tugas dengan tepat dan benar. c). Melaksanakan tugas dan perintah yang diberikan sebaik-baiknya.
4)Ketaatan.
Ketaatan adalah kesanggupan seseorang untuk menaati segala ketetapan, peraturan yang berlaku dan menaati perintah yang diberikan atasan yang berwenang.
Ketaatan adalah kesanggupan seseorang untuk menaati segala ketetapan, peraturan yang berlaku dan menaati perintah yang diberikan atasan yang berwenang.
5)Kejujuran.
Kejujuran adalah ketulusan hati seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan kepadanya.
Kejujuran adalah ketulusan hati seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan kepadanya.
6)Kerja
Sama.
Kerja sama adalah kemampuan tenaga kerja untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar- besarnya
Kerja sama adalah kemampuan tenaga kerja untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar- besarnya
7)Prakarsa.
Prakarsa adalah kemampuan seseorang tenaga kerja untuk mengambil keputusan langkah-langkah atau melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dan bimbingan dariatasan.
Prakarsa adalah kemampuan seseorang tenaga kerja untuk mengambil keputusan langkah-langkah atau melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dan bimbingan dariatasan.
KESIMPULAN
Profesi melibatkan beberapa istilah yang berkaitan, yaitu :
profesi, profesionalitas, profesional, profesionalisasi, dan profesionalisme
(Abin Syamsuddin Makmun, 1999). Profesi menunjuk pada suatu pelayanan atau
jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan terhadapnya (Dedi
Supriadi, 1998 : 95). Profesionalitas menunjuk pada kualitas atau sikap pribadi
individu terhadap suatu pekerjaan. Profesional menunjuk pada penampilan seseorang
yang sesuai dengan tuntutan yang seharusnya dan menunjuk pada orangnya itu
sendiri. Profesionalisasi menunjuk pada proses menjadikan seseorang sebagai
profesional. Profesionalisme menunjuk pada (a) derajat penampilan seseorang
sebagai profesional; tinggi, rendah sedang, dan (b) sikap dan komitmen anggota
profesi untuk bekerja berdasarkan standar yang paling ideal dari kode etik
profesinya.
Kinerja mempunyai hubungan erat
dengan masalah produktivitas karena merupakan indikator dalam menentukan
bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu
organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut maka upaya untuk mengadakan
penilaian terhadap kinerja di suatu organisasi merupakan hal penting. Karena
melalui penilaian kinerja, hasilnya dapat dijadikan sebagai umpan balik untuk
perbaikan kinerja karyawan dan sebagai bahan bagi pimpinan untuk menaikkan
jenjang karier karyawan yang berprestasi. Melalui penilaian kinerja, organisasi
dapat memilih dan menempatkan orang yang tepat untuk menduduki suatu jabatan
tertentu secara obyektif. Untuk mengetahui tinggi-rendahnya kinerja seseorang,
perlu dilakukan penilaian kinerja.
TUGAS KELOMPOK
PROFESI KEPENDIDIKAN
Dosen pembimbing:
Drs. Jaspar Jass
Anggota :
-
IKEL SRINOVIANTI
-
INDAH NOVILA RUSKA
-
LILY HAYATI
-
M. YUDA RICHARDON C.
Kelas : 4.A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar